Mitos soal pengabul permohonan sering ditemui di tempat wisata. Salah satunya di Bali, tepatnya di Goa Ular Suci.
Goa Ular Suci berada di Pura Tanah Lot Bali. Hanya bisa dikunjungi ketika surut, goa ini berada di bawah tebing, berhadapan dengan Pura Tanah Lot yang berada di tengah laut.
Dalam Road Trip Jakarta-Bali menggunakan mobil hybrid Toyota Corolla Cross, detikTravel singgah ke Tanah Lot. Mitos yang simpang siur ini tentu saja bikin penasaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat air sudah mulai surut, rantai pembatas untuk menuju ke laut pun dibuka. Goa hanya akan terlihat jika kamu sudah setengah jalan menuju Pura Tanah Lot.
Benar-benar di sisi tebing, akses ke goa ini cukup mengadu adrenalin. Karena kamu harus jalan di batu-baru karang yang tajam dan sedikit licin.
![]() |
Di depan goa ada seorang penjaga dengan pakaian Bali dan kota uang. Saya bertanya apakah ada uang masuk untuk melihat ular suci ini.
"Tidak ada uang masuk, hanya dana seikhlasnya untuk pengganti sesajen," ujarnya sambil tersenyum.
Sesajen akan diberikan kepada ular sebagai persembahan dan doa penolak bala untuk pengunjung yang sudah datang. Karena, ular-ular di sini memang dianggap suci.
Goa ini sangat kecil. Semakin ke dalam, akan semakin kecil. Di dalam sudah duduk seorang pawang ular suci, Wayan.
"Ayo, sini masuk. Boleh pegang ularnya jinak," Wayan merayu pengunjung yang penasaran.
![]() |
Di pangkuannya, ada dua ular yang tak bisa diam. Sambil mengelus-elus ular tersebut, Wayan mulai bercerita.
"Induk ular ini dulu adalah bekas ikat pinggang seorang Raja Kediri di Jawa Timur, Bhagawan Dang Hyang Nirartha," Wayan mengisahkan.
Bhagawan Dang Hyang Nirartha atau dikenal dengan nama Dang Hyang Dwijendra melakukan penyebaran agama Hindu dari Jawa ke Pulau Bali pada abad ke-15. Dalam misinya, Bhagawan Dang Hyang Nirartha bertapa di daerah barat Tabanan.
Namun pertapaan Bhagawan Dang Hyang Nirartha tak disukai oleh Bendesa Beraban Sakti, penguasa di Tabanan. Dengan kesaktiannya, Bhagawan Dang Hyang Nirartha memindahkan karang tempatnya bertapa ke tengah lautan dan mendirikan pura.
"Supaya tak ada yang mengganggu, ia melepas ikat pinggangnya dan mengubahnya menjadi ular," dia menjelaskan.
Setelah pertapaannya selesai, ular tersebut dijinakkan oleh Bhagawan Dang Hyang Nirartha. Ular tersebut dibiarkan untuk hidup di sana dan menjaga Pura Tanah Lot hingga saat ini.
Pengunjung yang datang mencoba untuk memegang ular-ular ini. Karena mitosnya permohonanmu bisa terkabul jika memegang ular suci.
"Ini kita bukan berdoa kepada ular ya. Jadi kita tetap berdoa kepada Tuhan di dalam hati sambil memegang ular-ular ini," dia menjelaskan.
Ada yang takut, banyak yang penasaran. Satu persatu wisatawan mendapat kesempatan untuk menyentuh ular-ular suci agar permohonannya dapat terkabul.
Salah seekor ularnya memiliki garis kuning di bagian kepalanya. Ular tersebut dipercaya keturunan dari ular penjaga karena ikat pinggang Bhagawan Dang Hyang Nirartha berwarna kuning.
![]() |
"Banyak yang datang dari luar daerah. Mereka kembali ke sini dan mengaku permohonanya terkabul," Wayan menambahkan.
Di dekat ular-ular tersebut terdapat sebuah lubang. Saya mengintip ke dalamnya dan melihat seekor ular lagi. Saya pun makin penasaran soal ular-ular ini.
"Jadi ular-ular ini memang tinggal di pura. Jadi mereka ditangkap lebih dulu dan dibawa ke sini supaya wisatawan bisa gampang melihatnya," Wayan bercerita.
Wayan mengungkapkan kalau dulu pernah ada bule memang datang hanya untuk bertemu dengan ular suci. Karena si ular ini tak selalu ada, bule tersebut ngamuk. Sejak saat itu, ular suci ditangkap lebih dulu agar mudah ditemui.
"Kalau nanti sudah selesai, ular-ular ini kita lepaskan lagi. Karena mereka memang tinggal di pura," ujarnya.
Ular-ular suci ini memang dikeramatkan oleh orang Bali. Goa Ular Suci ini hanya buka saat pagi dan sore saja. Sambil menunggu sunset eksotis Pura Tanah Lot Bali, singgah saja main ke goa ini.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol