6 Hal Ini Sering Jadi Pertimbangan Liburan Saat Pandemi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

6 Hal Ini Sering Jadi Pertimbangan Liburan Saat Pandemi

Inkana Putri - detikTravel
Sabtu, 05 Jun 2021 20:22 WIB
traveling saat pandemi
Foto: Shutterstock/
Yogyakarta -

Mewabahnya pandemi memang berdampak terhadap berbagai sektor dan kehidupan, khususnya sektor pariwisata. Bahkan, pandemi juga membuat munculnya berbagai pertimbangan baru saat berwisata atau berlibur.

Direktur Pemasaran Pariwisata Badan Otorita Borobudur, Agus Rochiyardi menyebutkan setidaknya terdapat 6 hal yang menjadi pertimbangan saat liburan di masa pandemi. Adapun hal pertama yang kini menjadi pertimbangan prioritas adalah penerapan protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability).

"Yang namanya pariwisata ini intinya pergerakan manusia. Sedangkan, saat ini pergerakan manusia itu dibatasi. Kalau mau pergi ke suatu daerah harus pake swab atau genose," ujarnya dalam acara 'tiket.com's Multistakeholder Forum One Day Workshop' di Hotel Sheraton Mustika, Yogyakarta, Sabtu (5/6/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang ini orang kalau berpergian pasti bertanya dulu kira-kira aman gak? Karena kita semua ada unsur ketakutan. Jadi, protokol CHSE penting untuk kesehatan wisatawan, pelaku wisata dan masyarakat," imbuhnya.

Kedua, adanya pembatasan perjalanan di beberapa negara membuat masyarakat mempertimbangkan soal destinasi wisata terdekat.

ADVERTISEMENT

"Kedua, wisatawan itu sekarang kalau berpergian lebih dekat dari biasanya. Kalau biasanya kita pergi jauh sekarang Indonesia itu ada 10 juta orang yang keluar negeri tiap tahun, mereka terpaksa tidak ke luar negeri. Jadi, mereka rekreasi liburannya di dalam negeri," ungkapnya.

Selanjutnya, masyarakat juga cenderung lebih memilih destinasi yang menawarkan touchless payment. Adapun hal ini dilakukan guna meminimalisir segala proses yang membutuhkan sentuhan ataupun interaksi fisik.

"Sekarang juga tuntutan pembayaran sudah menggunakan transaksi melalui internet atau cashless. Bahkan, orang itu menghindari sentuhan-sentuhan fisik. Perubahan ini merupakan kenyataan bahwa terjadi perubahan concern wisatawan dalam berwisata," katanya.

Keempat, destinasi tujuan wisata yang tidak terlalu pun ramai lebih diminati para wisatawan. Kelima, masyarakat juga cenderung memilih staycation di hotel dalam kota sebagai destinasi liburan selama pandemi.

Terakhir, Agus mengungkapkan di tengah pandemi, value for money pun menjadi pegangan masyarakat untuk menentukan perjalanan wisatanya.

"Kemudian juga dengan value of money. Karena sekarang ini orang akan memikirkan uangnya lebih bernilai," ungkapnya.

Untuk itu, Agus mengajak agar para pelaku pariwisata terus mengedepankan kreativitas.

"Kita harus mengedepankan kreativitas. Seperti tiket.com itu konteksnya adalah platform. Jadi, mereka bukan pesaing pelaku industri pariwisata. Karena mereka menyediakan sebuah wadah untuk menyediakan transaksi," paparnya.

Sementara itu Area Manager East Indonesia, tiket.com, Rajasa Hadisoemarto mengatakan saat ini pihaknya juga turut membantu masyarakat yang ingin berwisata melalui fitur tiketCLEAN.

"Selama pandemi kami selalu berkomitmen untuk mendukung pariwisata Indonesia agar kembali seperti dulu. Salah satunya melalui fitur tiketCLEAN," jelasnya.

"tiketCLEAN adalah bentuk program yang kami bikin untuk mengajak partner ikut menjalankan protokol kesehatan. Dengan demikian kalau ada customer yang check-in ke hotel, jalan-jalan mereka merasa aman karena protokol kesehatan sudah dijalankan," pungkasnya.

(mul/ddn)

Hide Ads