Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia melakukan percepatan pengembalian lebih awal armada yang belum jatuh tempo masa sewanya. Hal ini dilakukan untuk memulihkan kinerja perusahaan.
Langkah strategis tersebut salah satunya ditandai dengan pengembalian dua armada B737-800 NG kepada salah satu lessor pesawat. Adapun percepatan pengembalian tersebut dilakukan setelah adanya kesepakatan bersama antara Garuda Indonesia dan pihak lessor pesawat, dimana salah satu syarat pengembalian pesawat adalah dengan melakukan perubahan kode registrasi pesawat terkait.
"Percepatan pengembalian armada yang belum jatuh tempo masa sewanya, merupakan bagian dari langkah strategis Garuda Indonesia dalam mengoptimalisasikan produktivitas armada dengan mempercepat jangka waktu sewa pesawat. Hal ini merupakan langkah penting yang perlu kami lakukan di tengah tekanan kinerja usaha imbas pandemi COVID-19 dimana fokus utama kami adalah penyesuaian terhadap proyeksi kebutuhan pasar di era kenormalan baru," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini, kami juga terus menjalin komunikasi bersama lessor pesawat lainnya, tentunya dengan mengedepankan aspek legalitas dan compliance yang berlaku", tutup Irfan.
Garuda sebelumnya sudah melakukan beberapa langkah penyelamatan kinerja usaha. Mulai dari penawaran pensiun dini kepada karyawan, sampai pengurangan gaji direksi dan komisaris.
Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya mengatakan bakal memangkas jumlah komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dari lima menjadi hanya dua hingga tiga orang.
Menurut Erick, pengurangan jumlah komisaris juga merupakan bagian dari efisiensi agar Garuda Indonesia dapat keluar dari masalah keuangan.
(ddn/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!