Jakarta di Ambang Fase Genting Wabah Covid-19, Ini Data dan Faktanya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jakarta di Ambang Fase Genting Wabah Covid-19, Ini Data dan Faktanya

Tim detikcom - detikTravel
Kamis, 17 Jun 2021 15:03 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Foto: Karin/detikcom
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan semua pihak harus waspada mencegah Jakarta masuk ke fase genting. Untuk mencegah Jakarta masuk fase genting, Anies sudah memperpanjang PPKM Mikro hingga 28 Juni.

"Lonjakan kasus aktif yang mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa pekan terakhir, membuat seluruh pihak harus ekstra waspada mencegah Ibu Kota masuk ke fase genting pascalibur Hari Raya Idul Fitri. Maka dari itu, perlu intervensi seluruh pihak, sekaligus pihak Pemprov DKI Jakarta melalui Kepgub No. 759 Tahun 2021 dan Ingub No. 39 Tahun 2021 kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro hingga 28 Juni 2021," demikian keterangan tertulis Anies seperti dikutip, Kamis (17/6/2021).

Anies menegaskan pihaknya sudah menguatkan sinergi untuk mengantisipasi agar Jakarta tak masuk ke fase genting. Berdasarkan pengalaman pada tahun lalu, jika Jakarta masuk fase genting, maka Pemprov DKI harus menarik rem darurat yang akan berdampak pada perekonomian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ibu Kota kini dalam kondisi yang memerlukan perhatian ekstra. Bila kondisi sekarang tak terkendali, kita akan masuk fase genting, dan jika fase itu terjadi, maka kita harus ambil langkah drastis seperti yang pernah dialami bulan September dan Februari tahun lalu. Kita inginkan peristiwa itu tak berulang. Untuk itu, maka dua unsur harus kerja bersama. Unsur rakyat warga dengan pemerintah dan penegak hukum, harus kolaborasi, masyarakat menjalankan 3M dan kita (di pemerintahan) semua laksanakan 3T," papar Anies.

Anies meminta warga Jakarta makin waspada akan bahaya Corona dan mutasinya. Dia mengingatkan warga agar tetap mengikuti aturan PPKM mikro. Selain karena banyaknya varian Corona baru, ledakan COVID-19 terjadi diduga dari klaster libur lebaran 2021. Diketahui, banyak masyarakat yang tidak mematuhi anjuran pemerintah untuk tidak mudik. Bahkan ada yang sengaja mudik melalui jalur tikus serta menumpang truk sayur agar bisa sampai ke kampung halaman.

ADVERTISEMENT

Ada beberapa fakta dan data yang memperlihatkan Jakarta di ambang fase genting wabah Corona:

1. Munculnya varian baru COVID

Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut varian yang masuk bernama Alpha, Beta, dan Delta. Hingga kini, terdapat 19 kasus varian baru COVID-19 telah masuk ke Ibu Kota, dimana 5 di antaranya merupakan warga negara Indonesia.

Varian Alpha merupakan varian yang ditemukan di Inggris. Kemudian, varian Beta berasal dari Afrika Selatan serta Delta dari India.

2. Ada 4 daerah di DKI dengan kasus COVID naik 100%

Sebanyak 4 daerah di DKI Jakarta mengalami lonjakan kasus Corona lebih dari 100 persen. Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito meminta daerah yang mengalami lonjakan kasus Corona ini memaksimalkan pembentukan posko di tingkat kelurahan.

Jakarta Barat
- Kasus naik 167%
- BOR 77,33%
- Posko terbentuk 25%

Jakarta Timur
- Kasus naik 103%
- BOR 58,02%
- Posko terbentuk 46%

Jakarta Utara
- Kasus naik 128%
- BOR 25%
- Posko terbentuk 38%

Jakarta Pusat
- Kasus naik 159%
- BOR 86,11%
- Posko terbentuk 19%

3. Keterisian Tempat Isolasi di DKI Melonjak Jadi 78%

Pasien COVID-19 di RSD Wisma Atlet, Jakarta, meningkat. Kini Bed Occupancy Rate (BOR) di Wisma Atlet menyentuh angka hampir 80 persen

"BOR kita juga naik signifikan per tanggal 14 Juni kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 7.341 terisi 5.752 atau sudah menyentuh 78% hanya dalam 2 minggu dan ICU sebesar 1.086 terisi 773 atau 71%," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti.

Kini DKI hanya memiliki sisa kapasitas tempat tidur sebesar 22 persen dari yang telah disediakan. Widyastuti menyebut keterisian tempat tidur isolasi tersebut 25 persennya diisi oleh warga luar DKI Jakarta.

4. PPKM Mikro Diperpanjang

PPKM DKI Jakarta diperpanjang hingga 28 Juni 2021 mendatang. Hal ini diputuskan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan mempertimbangkan lonjakan kasus COVID-19 di Jakarta beberapa waktu belakangan ini.

Berdasarkan pengalaman pada tahun lalu, jika Jakarta masuk fase genting, maka Pemprov DKI harus menarik rem darurat yang akan berdampak pada perekonomian.

Selanjutnya vaksinasi di DKI dipercepat

5. Vaksinasi Dipercepat

Presiden Joko Widodo memberikan pesan agar penggunaan masker di Jakarta terus ditingkatkan. Selain itu, Jokowi meminta vaksinasi dipercepat, ditargetkan sampai akhir Agustus mencapai 7,5 juta.

Sementara itu menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga 16 Juni sudah 3 juta orang di DKI Jakarta yang telah divaksinasi.

"DKI: 3 JUTA ORANG TELAH DIVAKSIN! Alhamdulillah, kita lewati capaian ini kemarin (16/6). Buat yang belum divaksin, yuk segera daftar lewat JAKI atau corona.jakarta.go.id/vaksinasi. #VaksinasiCOVID19 #JagaJakarta #JakartaBangkit," tulis Anies di akun Instagramnya, seperti dilihat detikcom, Kamis (17/6/2021).

Anies turut mengunggah data vaksinasi COVID-19 di Jakarta per hari ini. Pada data yang diunggah Anies, tertera keterangan sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2 di DKI Jakarta adalah 3.000.689.

Total dosis 1 vaksin COVID-19 yang telah disuntikkan ke warga 3.041.573 (101,4%), sementara total dosis 2 yang disuntikkan ke warga sejumlah 1.871.327 atau 62,4 persen.



Simak Video "Video Update Situasi Kasus Covid-19 di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads