British Airways Uji Coba Alat Tes Corona Tercepat, Cuma 25 Detik!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

British Airways Uji Coba Alat Tes Corona Tercepat, Cuma 25 Detik!

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Jumat, 25 Jun 2021 11:54 WIB
FILE - In this Wednesday, March 18, 2020 file photo, British Airways planes parked at Terminal 5 Heathrow airport in London. The airline has grounded much of its fleet and cabin crew, ground staff and engineers are among over 35,0000 employees facing job suspensions, it was reported on Thursday, April 2, 2020. For most people, the new coronavirus causes only mild or moderate symptoms, such as fever and cough. For some, especially older adults and people with existing health problems, it can cause more severe illness, including pneumonia. (AP Photo/Frank Augstein, File)
Foto: Ilustrasi British Airways (AP/Frank Augstein)
London -

Maskapai British Airways menguji coba alat tes Corona tercepat. Untuk bisa mendeteksi traveler positif Corona atau tidak alat ini cuma butuh waktu 25 detik.

Alat deteksi Corona yang diuji coba oleh maskapai British Airways tersebut bernama The Pelican COVID-19 Antigen Test. Pembuatnya sebuah perusahaan bernama Canary Global.

Dikumpulkan detikTravel dari beberapa sumber, Jumat (25/6/2021), alat pendeteksi Corona ini mengklaim hanya butuh waktu 25 detik untuk mengetahui apakah seseorang positif Corona atau tidak. Tingkat keakuratannya pun tidak main-main.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Canary Global mengklaim akurasi alat tersebut mencapai 98% untuk orang-orang yang positif menderita COVID-19, sedangkan bagi yang negatif keakuratannya mencapai 100%.

Nantinya hasil tersebut bisa dibandingkan dengan hasil tes PCR yang sudah diambil traveler. British Airways pun berharap alat deteksi ini mampu menurunkan biaya dengan sangat siginifikan.

ADVERTISEMENT

"Kami pikir, alat ultra-rapid tes ini adalah pengubah permainan. Jadi kami dengan senang hati bekerja sama dengan Canary untuk menguji coba alat ini untuk para kru kabin di penerbangan kami, sebelum mengeksplorasi kemungkinan menggunakannya untuk menguji penumpang," kata Sean Doyle, Chief Executive British Airways.

Cara kerja alat ini adalah dengan menggunakan sampel saliva atau ludah milik traveler. Setelah bereaksi dengan air ludah, sensor alat ini akan dimasukkan ke dalam alat pembaca digital yang terkoneksi dengan bluetooth smartphone milik traveler.

Hasil pembacaan sensor akan langsung muncul di aplikasi smartphone milik traveler dalam jangka waktu kurang dari 25 detik, apakah positif atau negatif COVID-19.

Sementara itu, Rej Raddy CEO Canary Global mengklaim hasil tes dari alat mereka memiliki keakuratan sama seperti tes PCR.

"Kami mengembangkan tes ini sesuai dengan industri traveling, dimana cepat, akurat dan mudah digunakan jadi parameter utama. Kami harap Pelican Test ini akan segera bisa digunakan sebagai tes standar untuk traveler dan kru pesawat di seluruh dunia," kata Reddy.




(wsw/fem)

Hide Ads