Sebanyak empat tempat wisata primadona pelancong berpotensi kehilangan status situs warisan dunia UNESCO. Apa saja?
Mengutip Times of India, Minggu (27/6), UNESCO atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa dalam laporannya merekomendasikan perubahan besar dalam daftar warisan. Indikatornya, kerusakan lingkungan imbas perubahan iklim, pembangunan berlebihan, atau pariwisata berlebihan.
Itu sebagai upaya untuk serius mengurangi daya tarik wisata secara serius. UNESCO menyebut ada empat situs yang berisiko kehilangan status situs warisan dunia.
Berikut 4 destinasi wisata yang bisa kehilangan status warisan UNESCO:
1. Great Barrier Reef
Great Barrier Reef membentang sepanjang 2.300 kilometer di pantai timur laut Australia. Sistem terumbu karang terbesar di dunia itu hancur karena pemanasan global dan cuaca ekstrem, seperti angin topan.
Dalam lima tahun terakhir, kenaikan suhu laut telah menyebabkan tiga sesi pemutihan karang massal. Great Barrier Reef kehilangan separuh karangnya sejak 1995.
Melihat kondisi ini, UNESCO berencana untuk mencabut status Great Barrier Reef sebagai Warisan Dunia lalu memasukkan terumbu karang terbesar dunia ini dalam daftar dalam bahaya.
2. Venesia
Bekas negara kota Venesia tercatat dalam daftar warisan pada 1987 sebagai karya arsitektur luar biasa. Bangunan terkecil di kota tersebut bahkan berisi karya beberapa seniman terhebat di dunia.
Namun, UNESCO telah memberikan peringatan kepada penduduk tentang kerusakan yang disebabkan oleh pariwisata yang berlebihan. Salah satu ancaman datang dari kapal pesiar yang terus melintasi laguna Venesia. Mereka berlayar melalui pusat kota bersejarah meski pemerintah Italia telah melarangnya.
Dampak kompleks dari pariwisata massal di Venesia itu adalah penurunan populasi yang konstan serta minimnya tata kelola dan manajemen wisata. Itu menyebabkan hilangnya keaslian sejarah secara signifikan di Venesia.
3. Budapest
Budapest berisiko dihapus dari daftar warisan dunia karena renovasi besar-besaran di kawasan Kastil Budha. Renovasi dilakukan dengan tujuan mengembalikan kejayaan sebelum perang dunia kedua.
UNESCO berpendapat rekonstruksi tersebut melanggar norma-norma konservasi internasional sehingga menyerukan agar pekerjaan dihentikan.
Bersambung ke halaman berikutnya ---> Liverpool
(fem/ddn)