Imbas PPKM Mikro, Okupansi Hotel Hanya 30%

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Imbas PPKM Mikro, Okupansi Hotel Hanya 30%

Putu Intan - detikTravel
Minggu, 27 Jun 2021 09:31 WIB
Resepsionis hotel memakai masker saat pandemi virus Corona.
Ilustrasi hotel. Foto: Getty Images/andresr
Jakarta -

Pemerintah kembali memberlakukan PPKM Mikro untuk seluruh daerah di Indonesia. Hal ini berdampak pada sektor pariwisata, termasuk hotel yang okupansinya menyentuh angka 30%.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menyampaikan hingga saat ini kondisi hotel masih tidak baik-baik saja. Dengan adanya PPKM Mikro, dapat dipastikan perjuangan hotel akan makin berat karena mobilitas orang dibatasi.

"Kalau kita bicara secara umum, situasinya memang masih sama saja seperti yang lalu-lalu. Situasinya okupansi hotel masih tetap tertekan. Rangenya sekitar 30-35% rata-rata dari Januari sampai sekarang," katanya ketika dihubungi detikcom via telepon, Jumat (25/6/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Okupansi ini masih rendah padahal hotel-hotel sudah menurunkan harga sewanya. Maulana menyebut kedua kondisi ini membuat situasi makin sulit.

"Nilai jual masih di bawah 40%. Jadi nilai jual rendah dan okupansi rendah. Belum ada sesuatu yang kelihatan lebih baik," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dengan diberlakukannya PPKM Mikro, beberapa hotel harus menghadapi pembatalan pemesanan, terutama untuk acara-acara yang dilangsungkan di hotel. "Kegiatan meeting pasti akan terjadi cancelation karena situasi memang berat," paparnya.

Sebagaimana diketahui, opsi PPKM Mikro diambil pemerintah karena kasus COVID-19 yang melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Maulana hanya berharap, penerapan PPKM Mikro ini dapat berjalan efektif supaya kasus COVID-19 terkendali sehingga pariwisata bisa segera bangkit.

"Harapan kami PPKM Mikro ini benar-benar efektif untuk menurunkan COVID-19. Karena sudah beberapa kebijakan pelarangan mudik, larangan libur akhir tahun, tapi terbukti tidak efektif. Angka COVID-19 naik terus," kata dia.

"Jadi kami berharap PPKM Mikro efektif sehingga sektor usaha di pariwisata khususnya hotel dan restoran bisa kembali merasakan kehidupan. Sulit, 2021 ini menjadi lebih berat dibandingkan 2020 karena sudah panjang. Okupansi dan nilai jual rendah sehingga sulit untuk menutup biaya operasionalnya," tuturnya.




(pin/rdy)

Hide Ads