Mari kita mengenal kode registrasi yang tertera di badan pesawat. Juga, kenapa kode pelat Indonesia tidak menggunakan RI tapi malah PK?
Mengutip akun Angkasa Pura I, kode registrasi di badan pesawat seperti pelat nomor kendaraan motor pada umumnya. Namun, skala penomoran atau kode yang digunakan mengacu pada aturan internasional.
"#SahabatAP1, apakah kalian pernah memperhatikan kode yang ada di pesawat sebelum masuk ke dalamnya? Apakah kalian tau artinya? Jika belum, #adminAP1 mau jelasin ke kalian nih," terang AP I dalam unggahan di Instagram resminya baru-baru ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, kode di pesawat itu semacam pelat nomor kendaraan. Berdasarkan Konvensi Chicago 1944," imbuh dia.
Jadi, tiap pesawat yang terbang di rute domestik maupun internasional harus memiliki kode registrasi. Tiap nomer pelat pesawat terdiri dari beberapa karakter saja, maksimal enam huruf terdiri abjad atau bilangan.
"Tiap pesawat yang melakukan penerbangan harus menunjukkan tanda pengenal, berupa kode yang terdiri dari lima hingga enam karakter dan dipisahkan dengan tanda penghubung," kata AP I.
Karakter huruf atau bilangan atau gabungan keduanya di bagian awal kode registrasi pesawat menunjukkan asal negara dari pesawat-pesawat itu. Selanjutnya, karakter setelah tanda strip merupakan asal maskapai.
Lalu, kode registrasi atau nomer pelat pesawat ini tidak boleh dibubuhi dengan simbol-simbol. Karena, hal itu bisa memengaruhi pembacaan dan penulisannya harus berlawanan dengan cat liveri pesawat.
"Karakter sebelum simbol minus menunjukkan tanda kebangsaan (negara), sedangkan karakter setelah simbol minus menunjukkan tanda pendaftaran (maskapai). Kode harus ditulis dengan huruf roman capital, tanpa ada hiasan apapun yang dapat memengaruhi pembacaan, serta harus diberi warna kontras dan dapat terlihat jelas," terang AP I.
Baca juga: 3 Mitos dan Fakta dalam Penerbangan |
Selanjutnya: Kenapa PK jadi kode registrasi pesawat dari Indonesia, Bukan RI?
"Tanda kebangsaan untuk Indonesia sendiri adalah PK, singkatan dari Pay Kolonie (dari Bahasa Perancis). Nah, kenapa gak pakai kode RI, karena kode tersebut pada masa silam sudah lebih dulu diberikan pada Rusia," sebut AP I.
Terakhir, tak semua negara asal pesawat diregistrasi dengan kode huruf abjad karena ada juga yang diawali dengan bilangan. Dan, ada negara-negara yang kode negaranya hanya satu huruf.
"Tapi nggak semua tanda kebangsaan dalam kode registrasi pesawat terdiri dari dua huruf, ada juga yang satu huruf saja seperti Jerman (D), Perancis (F), dan lain-lain. Atau kode yang terdiri dari angka dan huruf seperti Aljazair (7T), Nepal (9N), dan lain-lain," pungkas AP I.
Simak Video "Video: Pesawat Air India yang Jatuh di Ahmedabad Bawa 242 Orang"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia