Plis Banget, Sleman Ingin Wisatawan di Rumah Saja

Jauh Hari Wawan S - detikTravel
Kamis, 01 Jul 2021 11:01 WIB
Ilustrasi Borobudur tutup kembali (Eko Susanto/detikTravel)
Sleman -

Pemkab Sleman saat ini tengah menggaungkan gerakan 7 hari di rumah saja. Bukan tutup, tapi Sleman ingin menekan lonjakan kasus Corona.

Gerakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Bupati Sleman No 443/01745 tertanggal 28 Juni 2021 tentang 'Di Rumah Saja' untuk Memutus Rantai Penyebaran COVID-19.

Kendati demikian, Pemkab Sleman tetap membuka destinasi wisata di wilayahnya. Walaupun sudah ada SE 7 hari di rumah dan status Sleman sebagai zona merah penularan Corona.

"Di Kabupaten Sleman, pariwisata tidak ditutup. Namun kita juga menghubungi pariwisata untuk tetap protokol kesehatan juga wisatawan wajib menjalankan prokes, ada dokumen perjalan (atau) surat keterangan bebas COVID," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat jumpa pers secara daring.

Kendati demikian, Kustini memastikan destinasi wisata di zona merah tingkat kelurahan ditutup. Kustini juga meminta, walaupun destinasi wisata dibuka, masyarakat diminta agar di rumah saja.

"Kalau zona merah ditutup kalau tidak zona merah pakai prokes. Tapi kita menganjurkan di rumah saja," tegasnya.

Sejauh ini, Kustini telah meninjau beberapa destinasi wisata di Sleman. Menurutnya, destinasi wisata itu sudah melakukan prokes dengan baik.

"Saya dan Kepala Dinas Pariwisata sudah meninjau destinasi wisata. Di Seman kapasitas (tempat wisata) dibatasi hanya 25 persen," ujarnya.

Sebelumnya, kasus positif COVID-19 di Kabupaten Sleman dalam dua minggu terakhir mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo kemudian membuat gerakan 'Sesarengan Jogo Sleman' dan meminta kepada masyarakat Sleman untuk di rumah saja selama 7 hari ke depan untuk memutus rantai penyebaran Corona.

Gerakan itu dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Bupati Sleman No 443/01745 tentang 'Di Rumah Saja' untuk Memutus Rantai Penyebaran COVID-19 tertanggal 28 Juni 2021.

"Kami meminta kepada seluruh lapisan masyarakat Sleman untuk berada di rumah saja selama satu minggu ini. Ini langkah yang harus kita ambil mengingat angka penularan di Sleman selama dua minggu ini sangat mengkhawatirkan," kata Kustini kepada wartawan, Senin (28/6/2021).

Dalam SE itu, Kustini meminta masyarakat untuk menahan diri dari segala aktivitas sekunder maupun tersier. Masyarakat dinilai masih melakukan aktivitas yang tidak terlalu mendesak dan sering berkerumun.

Apalagi tingkat kesadaran masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktifitas juga mengalami penurunan. Hal ini semakin memicu timbulnya penularan yang lebih luas dan sulit dikendalikan.

"Tentu kita berharap jika ada keperluan yang sangat mendesak dan harus keluar, agar masyarakat tetap memakai prokes dengan ketat. Disiplin pakai masker, disiplin menjaga jarak dan disiplin mencuci tangan," terang Kustini.



Simak Video "Video: Pendaki Nekat Naik Puncak Merapi, Berujung Disanksi Bersih-bersih"

(bnl/ddn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork