Sehebat Apapun Regulasi Haji di Indonesia, Keputusan di Tangan Arab Saudi

Syanti Mustika - detikTravel
Selasa, 13 Jul 2021 07:11 WIB
Ilustrasi haji di Mina (AP/Amr Nabil)
Jakarta -

Kendati tidak ada peluang untuk berhaji tahun ini, Indonesia berupaya untuk mendapatkan peluang itu tahun depan. Tapi, keputusan slot haji dan umroh ada di tangan Arab Saudi.

Indonesia dipastikan tidak menerbangkan jemaah haji tahun ini. Upaya untuk memberangkatkan umroh tahun ini juga masih gelap. Sebabnya, kasus virus Corona di Indonesia masih tinggi.

Otoritas penyelenggara ibadah haji di Indonesia mengklaim tetap berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan ibadah haji, umroh, dan wisata islami bagi masyarakat Indonesia. Apalagi setelah pandemi mau tidak mau bakal ada tambahan dalam proses persiapan haji dan umroh, serta wisata islami.

Tapi, keputusan jemaah Indonesia untuk bisa berangkat haji atau umroh berada di tangan Arab Saudi.

Situasi itu menjadi diskusi hangat dalam webinar melalui Zoom Indonesia Islamic Marketing Festival 2021 bertajuk Menjawab Tantangan Pandemi COVID-19, Meningkatkan Kualitas Layanan Haji, Umrah, dan Wisata Islami pada Senin (12/7/21).

"Terakhir kali bertemu duta besar Arab Saudi, dia mengatakan 'Jangankan membicarakan umroh tahun depan, kami hari ini sedang konsentrasi bagaimana penyelenggaraan haji hari ini'. Apakah makna ini? Artinya, kita belum bisa banyak berbuat. Kita sering lupa kalau kita melaksanakan umroh itu di tanah Arab," kata Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah, Khorizi.

"Sehebat apapun regulasi, sehebat apapun yang kita lakukan, sehebat apapun persiapan yg kita lakukan, tapi ketika Arab Saudi berbicara lain kita tidak bisa berbuat apa-apa. Maka itu kalau regulasi kita sudah diperkuat, koordinasi dan komunikasi kita sudah bangun dengan baik, tapi tentu harus kita perhitungkan bagaimana regulasi di Arab Saudi," dia menambahkan.

Khorizi mengungkapkan permasalahan haji dan umroh saat pandemi Covid-19 menjadi persoalan yang kompleks. Bagaimanapun, keselamatan jemaah ada di atas segalanya.

"Kita harus bisa menyikapi ini kalau Arab Saudi sudah memasuki era Visi 2030. Bagaimana penyelenggaraan haji dan umrah dikelola sedemikian rupa maka kita juga harus menyesuaikan diri dengan di sana," kata Khorizi.

"Yang paling merasakan dampak ketika pemerintah memutuskan tidak memberangkatkan ibadah haji tahun 2020 -2021 adalah jamaah. Tetapi ini tidak bisa kita hindari, kita lebih mengedepankan keselamatan jamaah, keselamatan warga negara kita daripada mengedepankan aspek ekonomi, politik atau aspek sosial," dia menjelaskan.

Halaman berikutnya --> Andai Umroh Tidak Bisa Kunjung Terealisasi



Simak Video "Video: Visa Umrah Bakal Ditangguhkan Mulai 29 April hingga 10 Juni 2025 "

(sym/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork