Puluhan ribu ikan nila atau sering disebut mujair di Danau Batur, Kintamani, Bali mati. Penyebabnya, keracunan belerang.
Dikutip dari Antara, bangkai ikan nila di destinasi wisata favorit Bali itu sudah diangkut untuk menghindari bau busuk. Yang menyedihkan, ikan-ikan nila itu sia panen.
Jero Agus Jambe, ketua kelompok nelayan ikan mujair di Danau Batur, bilang sekitar 18 ribu ikan mati. Itu belum ditambah ikan milik petani yang lain. Ikan-ikan itu dikatakan beratnya sekitar tiga ton, sudah besar, dan siap dijual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hampir semua ikan milik petani di Danau Batur keracunan belerang yang keluar selama beberapa hari ini," kata Jero.
Jero mengatakan kerugiannya mencapai Rp 84 juta. Itu dengan perhitungan setiap 1 kilogram nila dibanderol Rp 28 ribu di pasaran.
Keluarnya belerang di Danau Batur merupakan kejadian saban tahun, biasanya antara Juli hingga September. Belerang yang beracun membunuh ternak setiap kali keluar dari dasar danau dan petani siap atas risiko ini.
Meski begitu Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (D-PKP) Kabupaten Bangli, I Wayan Sarma, menjelaskan, kasus keracunan belerang kali ini merupakan yang terparah.
"Semburan belerang dari dasar danau itu naik ke permukaan dan mematikan ribuan ikan milik petani di wilayah Desa Kedisan ke timur hingga ke Desa Abang Batu Dinding," kata dia.
Jero mengatakan berharap ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bangli untuk para petani. Dia bilang kondisi saat ini sedang sulit lantaran minat beli masyarakat turun dipengaruhi pandemi Covid-19 dan PPKM Darurat.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol