Di tengah penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020, Pemerintah Jepang menghadirkan ranjang antiseks hingga kondom untuk para kontingen di Wisma Atlet Tokyo.
Walau sempat tertunda akibat pandemi, nyatanya Olimpiade Tokyo tetap terselenggara tahun ini dengan berbagai aturan ketat. Tak hanya aturan, terdapat juga sejumlah hal tak biasa di Olimpiade kali ini.
Salah satu yang sempat viral beberapa waktu lalu adalah ranjang 'antiseks' untuk para atlet di Wisma Atlet Tokyo. Jadi, rangka dari ranjang-ranjang ini sepenuhnya memakai 'kardus' daur ulang.
Spekulasi pun bermunculan, bahwa ranjang tersebut dirancang agar tak ada atlet yang 'seranjang berdua' alias melakukan hubungan seksual.
"Bermunculan rumor bahwa ranjang-ranjang ramah lingkungan ini dirancang untuk ambruk jika dipakai untuk menopang berat badan lebih dari satu orang, guna meredam potensi hubungan seks di tengah-tengah meningkatnya kasus COVID-19," sebut artikel Newsweek.
Terlepas dari kehebohan rumor ranjang 'antiseks' ini, panitia Olimpiade Tokyo 2020 sebelumnya juga sudah menegaskan tetap berencana membagikan seratusan ribu kondom gratis di perhelatan itu.
Bukan untuk langsung dipakai para atlet melainkan sebagai suvenir untuk dibawa saat pulang ke negara masing-masing. Diketahui, hal itu telah menjadi tradisi sejak penyelenggaraan Olimpiade tahun 1988 silam.
"Intensi dan tujuan kami adalah agar atlet tidak menggunakannya di wisma atlet, tapi untuk dibawa pulang dan membangun kesadaran di negara masing-masing," ujar Komite Olimpiade Tokyo seperti dikutip detikTravel dari media Japan Today.
Kontingen Indonesia sendiri telah tiba beberapa waktu lalu di Tokyo dan tengah menjalani persiapan untuk membawa nama baik Indonesia ke Negeri Sakura Jepang melalui sejumlah ajang olahraga.
Simak Video "Video: Tak Hanya Manggung, D'Masiv Juga Bakal Nonton Konser di Jepang"
(rdy/ddn)