Geber Vaksinasi Covid, Dispar DIY: Biar Wisata Yogyakarta Segera Buka Lagi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Geber Vaksinasi Covid, Dispar DIY: Biar Wisata Yogyakarta Segera Buka Lagi

Pradito Rida Pertana - detikTravel
Rabu, 28 Jul 2021 18:44 WIB
Hutan pinus jadi salah satu objek wisata andalan di Bantul. Namun bukan untuk berwisata, sejumlah warga datang ke sana untuk jalani vaksinasi COVID-19 massal.
Vaksinasi Covid-19 di hutan pinus Mangunan (Pradito Rida Pertana/Detikcom)
Bantul -

Dinas Pariwisata (Dispar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan vaksinasi Covid-19 untuk pelaku wisata dan ekonomi kreatif selesai bulan Agustus. Dengan selesainya vaksinasi tersebut, Dispar berharap wisata Yogyakarta dibuka kembali.

Kepala Dispar DIY Singgih Rahardjo membuat terobosan dengan membuka objek wisata Yogyakarta sebagai tempat vaksinasi. saat ini, ada dua objek wisata yang digunakan vaksinasi Covid-19.

Pertama di hutan pinus Mangunan, Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul. Kemudian, di Geosite Ngingrong, Kalurahan Mulo, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jumlah pelaku pariwisata yang sudah divaksin terus bergerak terus. Kami melakukan riset yang mana yang belum divaksin, kemudian kami sasar," kata Singgih, Rabu (28/7/2021).

Kepala Dispar DIY Singgih RahardjoKepala Dispar DIY Singgih Rahardjo Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom

"Untuk itu data yang pasti memang kami belum dapatkan karena terus bergerak. Hari ini saja ada dua lokasi wisata yang kami jadikan lokasi vaksinasi di DIY, sengaja pilih tempat wisata untuk promosi pariwisata dan promosi vaksinasi," Singgih menambahkan.

ADVERTISEMENT

Dengan percepatan vaksinasi yang dilakukan ini, Singgih optimis semua pelaku wisata dan ekraf selesai tervaksinasi pada bulan Agustus.

"Kami berharap sampai Agustus kami tuntaskan untuk pelaku pariwisata dan ekraf," katanya.

Dengan target waktu itu, Singgih berharap pelaku wisata dan ekraf segera bisa mendapatkan vaksinasi. Jika seluruh pelaku wisata dan ekraf sudah vaksin, boleh dibilang perekonomian DIY bisa bergerak lebih cepat. Sebabnya, sebagian besar warga Yogyakarta menggantungkan hidup dari sektor wisata.

"Harapan kami pandemi atau situasi seperti ini tidak terlalu lama. Karena pariwisata itu memiliki sensitifitas yang sangat tinggi. Semakin lama, kemudian dilakukan penutupan tentu masyarakat dan pengelola itu sendiri yang akan mendapatkan dampaknya," ujarnya.

"Karena itu besar harapan kami untuk segera dibukanya kembali destinasi wisata dan ekraf. Dan untuk menjuju ke situ kita harus bersama-sama menurunkan tingkat positif rate di DIY," kata Singgih.

Halaman berikutnya >>>> Bantuan untuk pelaku wisata dan ekraf Yogyakarta

Menyoal bantuan kepada pelaku wisata dan ekraf yang terdampak PPKM, Singgih berencana berkoordinasi dengan pemerintah pusat, Kemenparekraf. Singgih berharap dana hibah wisata segera cair.

"Untuk program apa yang akan diberikan oleh pemerintah tentu kami tidak sendiri. Ada pemerintah pusat, dalam hal ini adalah Kementerian Pariwisata," kata Singgih.

"Harapan kami segera menggulirkan dana hibah pariwisata yang sudah ditunggu oleh industri pariwisata dan pelaku pariwisata, khususnya wisata Bantul dan Yogyakarta, semua itu demi mengurangi beban yang mereka dapatkan selama ini," ujar Singgih.


Hide Ads