Hormati Rekan Pramugari yang Tewas Saat 9/11, Kakek Dorong Troli 254 Km

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hormati Rekan Pramugari yang Tewas Saat 9/11, Kakek Dorong Troli 254 Km

Syanti Mustika - detikTravel
Minggu, 01 Agu 2021 09:30 WIB
Paul Veneto
Foto: (dok Paul Veneto)
Boston -

Seorang mantan pramugara yang sudah berusia lanjut punya cara menghormati rekannya yang gugur. Dia akan mendorong troli minuman sejauh 354 km.

Diberitakan Fox News, seorang kakek bernama Paul Veneto (62) punya misi untuk menghormati rekannya yang gugur 20 tahun lalu dalam peristiwa 9/11, saat pesawat United 175 menabrak gedung World Trade Center di New York pada 11 September 2001.

Dia akan mendorong troli makanan sejauh 345 km dari Bandara Internasional Logan Boston ke Ground Zero di New York City pada 21 Agustus nanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka adalah pahlawan. Mereka adalah yang pertama, penolong pertama 9/11 ... dan mereka harus diakui seperti itu." kata Veneto.

Inspirasi perjalanan, yang disebut Veneto sebagai Paulie's Push, datang dari akal sehat.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak akan berjalan ke New York, orang berjalan, orang berlari ... apa yang dilakukan pramugari? Semua orang tahu apa yang dilakukan pramugari, mereka mendorong troli minuman ke lorong," kata Vento.

Kereta yang didorong Veneto memiliki nomor penerbangan American Airlines dan United Airlines di sampingnya. Lengkap dengan foto anggota awak dan pramugari di atasnya.

"Saya melihat mereka setiap hari," katanya.

Veneto adalah pramugari United Airlines sekitar waktu serangan dan bahkan bekerja di Penerbangan 175. Malam sebelum kejadian dia sudah terbang menuju Boston dan saat kejadian dia tengah masuk jadwal libur. Dia mengatakan dia tahu banyak anggota awak yang meninggal.

"Setiap ulang tahun, saya memikirkan mereka," kata Veneto.

Veneto sering berpikir tentang bagaimana pramugari merespons selama serangan, memanggil kontrol darat dan mendorong penumpang.

"Anggota kru itu, mereka berkumpul bersama dalam kondisi luar biasa. Itu Amerika."

Setelah 9/11, Veneto bercerita bahwa dia berjuang selama bertahun-tahun dengan kecanduan obat pereda nyeri. Pada akhirnya dia pulih pada tahun 2015, menurut situs webnya. Namun, dia tidak ingin perjalanan pemulihannya membayangi tujuan utama perjalanannya dari Boston ke New York.

"Saya sangat bersyukur bahwa saya bisa mengubah hidup saya. Dan sekarang saya bisa melakukan apa yang saya lakukan," katanya.

Veneto mengatakan dia senang dia bisa menarik perhatian caranya menghargai kepahlawanan pramugari setelah apa yang dilalui.




(sym/ddn)

Hide Ads