Rebranding, Cara Pengelola Hotel Bertahan di Tengah Pandemi COVID-19

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Rebranding, Cara Pengelola Hotel Bertahan di Tengah Pandemi COVID-19

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Selasa, 03 Agu 2021 11:30 WIB
Liberta Hotel Malang.
Foto: (dok Liberta Hotel Internasional)
Malang -

Berbagai cara dilakukan oleh para pengelola hotel untuk bertahan saat PPKM. Termasuk lewat cara rebranding.

Hal itulah yang dilakukan oleh Fariz Hotel Malang, yang kini telah rebranding menjadi Liberta Hub Singosari. Dilihat detikTravel dari keterangan resminya, Selasa (3/8/2021), rebranding itu terjadi lewat kolaborasi bersama Liberta Hotel Internasional.

"Kami yakin dengan pola kerja sama yang dibangun oleh Liberta Hotel International, dengan berbagai opsi kerja sama , akan memberikan ruang dan kemudahan sebagai alternative yang saling menguntungkan ditengah situasi yang semakin sulit . Sebagai hotel owner, tentu akan memberikan warna baru sebagai salah satu inovasi yang dilakukan terutama membangun mitra kerja sama strategis , dengan seluruh kemampuan secara profesional ditengah bisnis perhotelan yang cukup terpuruk," ujar Muhammad Naim selaku pemilik Liberta Hub Singosari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah memberikan insentif dan stimuli bagi para pemilik hotel melalui program Hotel Rebranding, Liberta Hotel Internasional (LHI) kembali memberikan warna bagi industry hospitality di Indonesia.

Liberta Hotel Malang.Muhammad Naim, pemilik Liberta Hub Singosari (dok Liberta Hotel Internasional)

Di tengah situasi sulit akibat pandemi COVID-19 yang dampaknya belum juga usai, LHI terus berkomitmen untuk menghadirkan inovasi dan solusi untuk dapat terus memajukan industri perhotelan nasional. Salah satunya lewat sistem digital bernama Liberta Digital Ecosystem.

ADVERTISEMENT

"LDE ini kami kembangkan untuk mengintegrasi seluruh hotel system, SOP dan Golden Rules karyawan, dari daily task operation hingga customer experience, sehingga tercipta sebuah platform digital yang bisa mengefisiensikan kegiatan operasional namun di sisi lain juga membantu mendongkrak penjualan kamar hotel, khususnya di segmen individual traveler dan market milenial," ujar Niken Prawesti, CEO Liberta Hotel Internasional.

Selaras dengan kondisi pandemi ini, banyak perusahaan dan korporasi yang menitik beratkan strategi pada lean organization dan menjalankan kegiatan perusahaan secara lebih efisien.

Sistem ini terbukti dapat memangkas biaya investasi awal para hotel owner di bagian IT system serta mengurangi biaya operasional keseluruhan sampai 10%.

Dimana selama ini pada umumnya dalam menjalankan sebuah hotel dibutuhkan berbagai IT platform yang berbeda dan minim integrasi, serta biaya retainer yang cukup mahal dan memberatkan cashflow hotel.

Lebih lanjut dijelaskan, melalui Liberta Digital Ecosystem, customer dimungkinkan utk melakukan booking melalui website dan aplikasi Liberta Hotels dengan harga yang online termurah.

Para customer juga dimungkinkan untuk melakukan self-check-in dan check-out on the spot, melakukan interaksi dengan para co-host Liberta dan mengakses semua layanan lewat aplikasi digital.

Liberta Digital Ecosystem juga telah diaplikasikan di seluruh properti di bawah manajemen Liberta Hotel Internasional yang tersebar di pulau Jawa dan Bali. Dimana respon yang masuk juga cukup baik.

"Tamu hotel merasa ada sentuhan digital yang sangat friendly dan membantu, terutama di tengah kondisi pandemi seperti ini, karena orang cenderung membatasi interaksi langsung dengan orang lain," tutupnya.




(rdy/ddn)

Hide Ads