Industri perhotelan kecewa, kendati sudah memiliki sertifikat CHSE tapi tak bisa beroperasi normal saat PPKM. Menparekraf Sandiaga Uno berjanji akan evaluasi kebijakan ini.
Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) menyampaikan keluhan mereka terkait kondisi industri perhotelan di masa PPKM Level kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Melalui pertemuan virtual, Selasa (3/8/2021), Ketua Research IHGMA Dino Leonandri menyinggung soal CHSE yang selama ini sudah diterapkan hotel namun tetap saja terkena imbas saat PPKM Level.
"Saat diterapkan PPKM Darurat Level 4, fasilitas MICE tidak beroperasi padahal hotel sudah mendapatkan sertifikat CHSE. Yang menjadi masalah adalah penegakan aturan bagi tempat-tempat umum seperti pasar, warung makan, dan sebagainya. Mengapa fasilitas yang sudah bersertifikasi tidak dibiarkan buka supaya industri juga bisa bernapas?" kata Dino.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Dino juga menjelaskan, hotel-hotel bersertifikat CHSE juga selalu menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan berkelanjutan. Para karyawan juga selalu menyadarkan tamu untuk melakukan protokol kesehatan dengan benar.
Sandiaga mengungkapkan dapat memahami keresahan pelaku industri hotel. Pasalnya, ia juga memiliki investasi di perhotelan dan merasakan betul dampak PPKM Level padahal hotelnya sudah bersertifikat CHSE.
"Saya punya pemikiran yang sama. Saya berinvestasi di hotel. Engga ada bedanya. Sudah CHSE, kita sudah sangat disiplin. Padahal yang salah bukan kegiatan di hotel atau restorannya tetapi kesalahan berkerumunnya, abai protokol kesehatannya, tidak melakukan vaksinasi, tidak memperluas testing dan tracing," kata Sandiaga.
"Jadi, hang on guys, ini akan kita coba perbaiki ke depan," Sandiaga menegaskan.
Perbaikan ini diantaranya dengan mengusulkan agar hotel mendapatkan perlakuan berbeda di tengah kebijakan PPKM.
"Kita sekarang memiliki tugas bagaimana CHSE ini setelah satu tahun berjalan dapat dipertahankan dan mendapat satu pengakuan sehingga konsep gas rem yang diterapkan di sini bisa disesuaikan dengan sertifikasi CHSE yang sudah diberikan," ujarnya.
Sandiaga juga mengusahakan agar hotel-hotel bersertifikasi CHSE mendapatkan insentif dengan cara dimasukkan pula ke dalam aplikasi Peduli Lindungi yang tersambung dengan data vaksinasi dan data testing dan tracing.
Di samping itu, Sandiaga juga menyampaikan bahwa Kemenparekraf akan terus memperluas pemberian sertifikat CHSE tahun ini. "Tahun ini hanya 6.000-an, kita mau mengejar sampai 8.000. Saya juga ingin agar CHSE ini bisa menyentuh usaha kecil," ujarnya.
Lebih lanjut, Sandiaga juga mengajak hotel untuk aktif dalam kegiatan vaksinasi. "Mohon juga didorong vaksinasi di tempat Bapak/Ibu. Karena kita sekarang menghadirkan vaksinasi asyik di tempat piknik atau vaccine with the view, vaccine with benefit di beberapa destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif," tuturnya.
"Jika hotel-hotel di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali dengan dukungan Kementerian/Lembaga dan dunia usaha, saya yakin game changernya adalah vaksinasi. Kita juga tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan walaupun sudah divaksinasi," pungkasnya.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol