Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Kamis, 05 Agu 2021 18:09 WIB

TRAVEL NEWS

COVID-19 Gentayangan Lagi, China Tutup Rute Transportasi

Syanti Mustika
detikTravel
WUHAN, CHINA - APRIL 13: (CHINA OUT) A worker walks on the conveyor belt for passengers in the No. 2 Terminal Building of Wuhan Tianhe Airport on April 13, 2008 in Wuhan of Hubei Province, China. The new No. 2 Terminal Building of Tianhe Airport, which is due to open on April 15, 2008 has a annual passenger handling capacity of 13 million and a cargo handling capacity of 320,000 tons. Its 20 boarding bridges can berth 11 Boeing 737s, eight Boeing 767s and 1 A380 Airbus at the same time. (Photo by China Photos/Getty Images)
Foto: Getty Images/China Photos
Jakarta -

Wabah COVID-19 kembali bangkit di China. China pun memperketat pergerakan dengan menangguhkan rute transportasi, baik darat maupun udara.

Diberitakan Guardian, Kamis (5/8/2021) China kembali memperketat pembatasan perjalanannya karena berusaha mengendalikan wabah terburuk di negara itu dalam beberapa bulan, dengan ratusan kasus varian Delta terkait dengan karyawan bandara.

Wabah terbaru sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 400 orang di 25 kota, termasuk ibu kota, Beijing dan di Wuhan untuk pertama kalinya sejak kasus wabah Covid-19 awal tahun lalu. Kasus telah dilaporkan di 17 dari 31 provinsi.

Pada hari Selasa, 71 kasus yang ditularkan secara lokal. Dan menurut komisi kesehatan nasional pada hari Rabu, ini adalah jumlah harian tertinggi sejak Januari. Hampir setengahnya berada di Jiangsu, lokasi klaster bandara tempat sebagian besar kasus terkait, dan 15 di Hunan.

Pada Rabu sore, China mengumumkan akan memperketat pergerakan lintas batas. Dan untuk sementara menangguhkan penerbitan dokumen masuk dan keluar untuk perjalanan yang tidak penting dan tidak darurat.

Pemerintah dari 31 provinsi telah menyarankan penduduk untuk tidak bepergian meninggalkan daerah mereka kecuali jika hal mendesak. Dan untuk menjauh dari empat wilayah berisiko tinggi dan lebih dari 120 berisiko menengah di seluruh China, dalam upaya untuk mengekang penularan lebih lanjut dari penyakit yang sangat berbahaya, varian Delta.

Selain berbagai tindakan penguncian, Nanjing dan Yangzhou telah membatalkan semua penerbangan domestik. Sementara Beijing telah menangguhkan 13 jalur kereta api dan menghentikan penjualan tiket jarak jauh dari 23 stasiun, menurut kantor berita pemerintah Xinhua.

Yangzhou, Wuhan, dan kota Zhengzhou yang dilanda banjir telah meluncurkan pengujian di seluruh kota dan Zhengzhou, dimana sekarang mengharuskan semua orang menunjukkan hasil tes negatif untuk meninggalkan kota.

Area perumahan, termasuk rumah bagi lebih dari 10.000 orang di Beijing, telah ditutup untuk pengujian massal. Pihak berwenang juga telah mulai menguji semua 11 juta penduduk Wuhan.


Vaksin di China

Otoritas kesehatan mengatakan lebih dari 1,7 miliar vaksin yang diproduksi di dalam negeri telah diberikan kepada orang-orang di China. Tidak ada statistik publik tentang proporsi orang dewasa yang divaksinasi lengkap, tetapi bulan lalu media pemerintah mengatakan setidaknya 40%.

Bulan lalu pihak berwenang di wilayah Guangxi dan kota Jingmen di Hubei mengumumkan bahwa mereka akan mulai memvaksinasi anak-anak berusia 12 hingga 17 tahun.

China telah menjual atau menyumbangkan vaksin ke lusinan negara lain, terutama di belahan dunia selatan. Tetapi beberapa dari tempat-tempat itu sejak itu mencatat lonjakan infeksi, meningkatkan kekhawatiran tentang keefektifannya dalam menghentikan transmisi Delta.

Otoritas China belum merilis data klinis lengkap tentang vaksin mereka, tetapi penelitian yang ada menunjukkan Sinovac memiliki tingkat kemanjuran berkisar antara 50-60%, lebih rendah dari Pfizer dan Moderna (keduanya sekitar 90%) dan Johnson & Johnson dan AstraZeneca (keduanya sekitar 70%). Sinopharm memiliki tingkat kemanjuran yang dilaporkan sebesar 78%.

Ada beberapa wabah di China sejak pertengahan 2020, tetapi pihak berwenang telah menahannya melalui uji coba massal yang di seluruh kota, penguncian lokal yang ketat, dan pembatasan perjalanan yang ditargetkan.

Namun, tingginya penularan varian Delta membuat jumlah kasus meningkat pesat dan menyebar jauh. Sebagian besar kasus telah dikaitkan dengan staf bandara Nanjing dan Lukou yang membersihkan pesawat yang masuk dari Rusia, serta pesawat domestik. Sekelompok infeksi di antara turis yang pergi ke konser di Zhangjiajie, Hunan, bepergian melalui Lukou juga telah menyebar ke beberapa provinsi.

"Zhangjiajie sekarang telah menjadi titik nol baru untuk penyebaran epidemi China," kata pakar penyakit menular terkemuka China, Zhong Nanshan, minggu ini.



Simak Video "China Bakal Keluarkan Lagi Berbagai Visa Mulai 15 Maret"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/ddn)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA