Papirus yang Populer Sejak Era Firaun Melawan Zaman

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Papirus yang Populer Sejak Era Firaun Melawan Zaman

Femi Diah - detikTravel
Sabtu, 14 Agu 2021 22:42 WIB
A woman cuts papyrus by a thread at the workshop in the village of al-Qaramous in Sharqiyah province, in Egypts northern fertile Nile Delta region, some kilometres northeast of the capital on July 28, 2021. - In the lush green fields of Egypts fertile Delta Valley, farmers in the small village of In the lush green fields of Egypts fertile Delta Valley, farmers in the small village of Al-Qaramus have kept alive the ancient Pharaonic tradition of making papyrus paper. In the 1970s, a plastic arts teacher taught the farmers how to reappropriate agricultural and artistic techniques dating back millenia to plant the valuable reed and transform it into brownish paper with ornate drawings and text. Al-Qaramus is now the largest hub of papyrus production nationwide, according to agricultural experts. (Photo by Khaled DESOUKI / AFP)
Papirus yang sudah ada sejak zaman Firaun melawan zaman (AFP/KHALED DESOUKI)

Pemilik bengkel Papirus Abdel Mobdi Mussalam (48) mengatakan stafnya telah berkurang dari delapan dekade lalu menjadi hanya dua.

"Papirus adalah satu-satunya sumber pendapatan kami. Itu memberi makan saya dan anak-anak saya," kata Abdel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Tarakhan mengatakan dia mencoba untuk mengembangkan produk papirus lainnya seperti buku catatan dan buku sketsa.

Beberapa bulan yang lalu, putranya Mohammed meluncurkan toko online untuk menjual produk baru mereka.

ADVERTISEMENT

"Awalnya kami hanya menjual lokal kepada mereka yang datang kepada kami, tetapi setelah Covid, kami berpikir bahwa kami dapat menjangkau lebih banyak orang, bahkan orang asing, melalui internet," kata wanita berusia 30 tahun itu.

A woman cuts papyrus by a thread at the workshop in the village of al-Qaramous in Sharqiyah province, in Egypt's northern fertile Nile Delta region, some kilometres northeast of the capital on July 28, 2021. - In the lush green fields of Egypt's fertile Delta Valley, farmers in the small village of In the lush green fields of Egypt's fertile Delta Valley, farmers in the small village of Al-Qaramus have kept alive the ancient Pharaonic tradition of making papyrus paper. In the 1970s, a plastic arts teacher taught the farmers how to reappropriate agricultural and artistic techniques dating back millenia to plant the valuable reed and transform it into brownish paper with ornate drawings and text. Al-Qaramus is now the largest hub of papyrus production nationwide, according to agricultural experts. (Photo by Khaled DESOUKI / AFP)Perempuan menjadi salah satu penggerak pertanian papirus di Mesir. Foto: AFP/KHALED DESOUKI

"Kami mencoba untuk berpikir secara berbeda sehingga kami dapat melanjutkan," kata sesepuh Tarakhan, yang pada tahun 2014 mendirikan asosiasi lokal untuk pengrajin papirus.

"Saya berterima kasih kepada Covid-19 karena mengunci kami di rumah dan memaksa kami untuk meningkatkan model bisnis kami," dia menambahkan.

Di dekat Piramida Giza, sekitar 100 kilometer jauhnya, Ashraf al-Sarawi, memajang lukisan papirus di tokonya. Tapi, tidak ada turis kendati dia dengan setia menunggu toko.

Ashraf bilang kehilangan sebagian besar pendapatannya tahun lalu karena pandemi. Tetapi, dia yakin pariwisata Mesir akan segera meningkat.

"Pariwisata tidak pernah mati," kata pria berusia 48 tahun itu.

"Mungkin sakit untuk sementara waktu, tetapi akan kembali," dia menambahkan.



Simak Video "Presiden Iran Samakan Israel dengan Firaun, Diyakini Bakal Hancur"
[Gambas:Video 20detik]

(fem/fem)

Hide Ads