Generasi Milenial Diajak Jadi Agen Perubahan Kurangi Sampah Plastik

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Generasi Milenial Diajak Jadi Agen Perubahan Kurangi Sampah Plastik

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Rabu, 18 Agu 2021 17:13 WIB
Pekerja Dinas Lingkungan Hidup membersihkan Pantai Cilincing di Jakarta, Selasa (8/6/2021). Pada 8 Juni diperingati sebagai Hari Laut Sedunia, peringatan ini dilakukan sebagai bentuk perhatian akan pentingnya ekosistem laut yang selama ini menjadi sumber daya yang dibutuhkan manusia.
Hamparan sampah plastik (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Indonesia memiliki target pengurangan sampah plastik ke laut sebesar 70% di tahun 2025. Semua warga dalam berbagai generasi di Indonesia, termasuk milenial diharapkan bisa berkontribusi dalam mengelola sampah.

Dalam upaya mencapai target tersebut peran generasi milenial atau alpha dibutuhkan untuk menyadari akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan didukung oleh Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) menggelar kompetisi EUPHORIA (Ending Plastic Pollution Through Comic and Writing Contest for A Better Indonesia) yang menghadirkan para generasi muda kreatif dari seluruh Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Produksi sampah akan terus berlanjut sampai kapanpun. Sehingga pemahaman akan isu sampah yang penting harus diberikan kepada generasi milenial.

ADVERTISEMENT

"Ketika kita bicara terkait bagaimana pencegahan penanganan sampah, produksi sampah akan tetap berlanjut sampai kapanpun, tetapi bagaimana kita peserta didik khususnya yang memang saat ini mereka kan ada di gen milenial, generasi alpha, harus kita siapkan semaksimal mungkin untuk memahami terhadap isu sampah karena sampah ini tidak bisa kita anggap sepele, tapi bagaimana menumbuhkan perilaku baik kepada anak-anak kita melalui satuan pendidikan yang harus menjadi karakter pada pribadi-pribadi mereka," kata Direktur Sekolah Dasar di Kemendikbud, Sri Wahyuningsih.

Misalnya, upaya dalam meningkatkan perubahan perilaku pada generasi milenial dilakukan dalam program UKS.

"Program UKS ini merupakan satu pintu masuk untuk perilaku hidup bersih dan sehat salah satunya dalam upaya penanganan sampah mulai dari lingkungan terkecil di rumah di sekolah dan tentunya anak-anak kita dorong menjadi agen-agen perubahan itu adalah bentuk komitmen yang selalu kami upayakan di satuan pendidikan," kata Sri.

Secara umum, kesadaran untuk mengurangi sampah plastik harus dimulai dari diri sendiri, yaitu bagaimana diri kita bisa memberikan manfaat untuk lingkungan dan alam.

"Meningkatkan kesadaran kita kembali ke diri kita kembali bagaimana kita berkomitmen menjadi manusia yang harus bisa memberikan manfaat untuk orang lain manfaat untuk lingkungan manfaat untuk semuanya, untuk alam untuk manusia cara yang paling muda harus membangun komitmen mulai dari diri sendiri. Karena kalau membangun komitmen kelompok itu perlu effort membangun komitmen dengan yang lain," kata Sri.

Di momen HUT RI yang ke-76 ini, Sri mengajak warga untuk memiliki pribadi dengan komitmen kuat untuk menjadikan Indonesia yang semakin baik.

"76 tahun Indonesia merdeka mari kita jadikan momentum untuk menjadikan kita sebagai pribadi-pribadi yang memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan Indonesia tangguh Indonesia tubuh menjadi lebih baik lagi," tambahnya.




(elk/ddn)

Hide Ads