Peristiwa dramatis mewarnai penerbangan evakuasi warga Afghanistan dari pangkalan transit di Qatar ke Pangkalan Udara Ramstein di Jerman. Salah satu penumpang melahirkan bayi perempuan.
Dikutip dari Washington Post, Senin (23/8/2021), wanita yang tidak disebutkan namanya itu mengalami kontraksi saat pesawat berada di ketinggian 28 ribu kaki atau 8.534 meter. Penerbangan evakuasi itu dilakukan dengan pesawat C-17 Angkatan Udara AS pada Sabtu (21/8).
"Komandan pesawat memutuskan menurunkan ketinggian untuk meningkatkan tekanan udara di pesawat. Itu dapat membantu menstabilkan dan menyelamatkan nyawa ibu dan bayinya," demikian pernyataan dalam akun Twitter resmi Komando Mobilitas Udara militer AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita itu pun langsung dipindah ke ruang kargo pesawat. Dan, dia melahirkan seorang bayi perempuan di ruangan itu, tak lama setelah mendarat di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman
Ibu dan bayi perempuan itu dilaporkan dalam kondisi baik dan telah dipindahkan ke fasilitas medis terdekat.
Berita tentang kelahiran dramatis itu disambut dengan suka cita di media sosial. Netizen beramai-ramai menyampaikan selamat kepada ibu, militer AS, dan Afghanistan.
"Terima kasih pahlawan!! Selamat datang, sayang!!" tulis satu orang di Twitter.
Warganet lain memuji,"Pilot terbaik di dunia."
Ada pula yang mencuit,"Peristiwa itu akan menjadi cerita kelahiran yang gila."
Petinggi AS, Jendral Hank Taylor, menyatakan pemindahan pengungsi dengan pesawat evakuasi C-17 dari Qatar ke Jerman dilakukan untuk mengurangi penumpukan orang di pangkalan Qatar. Sebabnya, banyak penerbangan langsung dari Kabul ke Qatar dihentikan.
Sejak Jumat lalu, penerbangan evakuasi militer AS dari ibu kota Afghanistan, Kabul, dihentikan selama hampir delapan jam. Itu terjadi akibat penumpukan pengungsi Afghanistan di pangkalan militer Amerika di Qatar setelah Taliban, kelompok Islam konservatif dan kerap dituding tidak mengindahkan hak asasi manusia (HAM), menguasai Kabul pekan lalu.
Evakuasi warga Afghanistan banyak yang melewati pangkalan udara Al Udeid AS di Qatar, sedangkan jumlah yang lebih kecil ditempatkan di pangkalan AS di dekat Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA).
Sejak proses evakuasi dimulai pekan lalu, 17 ribu orang telah diterbangkan keluar dari Kabul, termasuk 2.500 orang AS.
Penerbangan evakuasi itu diklaim telah memecahkan rekor jumlah orang yang pernah dibawa ke dalam pesawat evakuasi.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan