Venesia yang sempat lengang saat lockdown, kembali kedatangan turis. Tak main-main, untuk mencegah kerumunan karena pandemi virus Corona belum usai, penjaga bersenjata disiagakan.
Baca juga: Banjir Kembali Datang, Senyum Venesia Hilang |
Jalan-jalan sepi, kanal-kanal sunyi, dan jembatan-jembatan kosong menjadi pemandangan lumrah saat Venesia bertarung dengan wabah. Di saat bersamaan situasi itu memantik harapan wisatawan untuk mengunjungi kota air di Italia itu setelah lepas dari lockdown.
Turis-turis itu tampaknya tidak buang-buang waktu untuk mewujudkan keinginan pelesiran di Venesia. Faktanya, setelah pintu wisata dibuka lagi Venesia, mereka kembali ke Venesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada akhir pekan dan hari libur, antrean ke dan dari destinasi populer di kota ini bisa mencapai ratusan. Pekan ini, setidaknya 80.000 pengunjung per hari membanjiri kota berpenduduk 50.000 jiwa itu.
![]() |
Antrean itu menjadi masalah karena pandemi belum benar-benar usai di musim panas ini. Venesia masuk zona putih Covid-19.
Venesia pun menurunkan penjaga bersenjata untuk mencegah kerumunan. Sejak akhir Juni, para penjaga itu ditempatkan di halte utama vaporetto (bus air) saat jumlah wisatawan sedang tinggi-tingginya.
Wisatawan ada saja yang tidak terima dengan peraturan itu. Mereka sampai bentrok dengan penduduk lokal dan staf kapal.
"Penumpang melampiaskan kekesalan mereka kepada staf," kata Danilo Scattolin, perwakilan hukum untuk wilayah Venesia dari serikat pekerja Sindacato Generale di Base (SGB), yang mewakili beberapa pekerja asosiasi transportasi umum, seperti dikutip CNN.
"Beberapa pekerja telah diserang secara fisik. Ada yang meludah, menghina, bahkan meninju," dia menambahkan.
Baca artikel selanjutnya tentang Venesia
Sejatinya, para petugas yang berjaga-jaga di Venesia itu tidak diwajibkan untuk membawa senjata, namun mereka yang memiliki lisensi tetap mengantonginya.
"Sungguh mengganggu melihat orang-orang berjalan-jalan dengan senjata," kata Caroline Jones, salah satu warga.
"Tetapi adanya penjaga mungkin merupakan ide yang baik ketika ada terlalu banyak orang yang marah akibat terlalu sedikit ruang di kapal," dia menambahkan.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!