Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul kembali menutup seluruh objek wisata (obwis) sampai 30 Agustus. Namun ada saja wisatawan yang masih datang.
Untuk itu Pemkab juga akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar kejadian saat akhir pekan lalu tidak terjadi lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk pariwisata di Bantul masih tutup sampai 30 Agustus," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat ditemui di Kantor DPRD Kabupaten Bantul, Jalan Jenderal Sudirman, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, Selasa (24/8/2021).
Halim menjelaskan, bahwa penutupan sementara di seluruh obwis hingga tanggal 30 Agustus merujuk Instruksi Mendagri (Inmendagri) No.35 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3 dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.
Terlebih, pada Inmendagri tersebut Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Gunungkidul masih berstatus level 4. Sehingga Kabupaten Bantul wajib melakukan penutupan obwis selama perpanjangan PPKM tersebut.
![]() |
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantul Helmi Jamharis mengaku bahwa semua obwis di Bantul memang masih ditutup. Menyoal tidak adanya penjagaan di tempat pemungutan retribusi (TPR) Parangtritis akhir pekan lalu sehingga banyak wisatawan yang masuk, Helmi mengaku akan berkoordinasi dengan pihak terkait.
"Ya coba nanti kami koordinasikan dengan Dispar dan Gakkum Pemkab Bantul. Bagaimana mekanisme yang terbaik, karena masuk Parangtritis itu kan masuk kawasan penduduk, jadi bisa (yang masuk) warga setempat yang berkunjung ke tempat saudaranya juga," ucapnya.
Terlepas dari hal tersebut, Helmi mengaku jika penyekatan di Kabupaten tetap dilakukan. Semua itu untuk meminimalisir mobilitas masyarakat selama perpanjangan PPKM.
"Namun pada ruas-ruas tertentu dan saat-saat tertentu. Dalam hal ini kami sudah menugaskan kepada Gakkum untuk berkoordinasi dengan pihak terkait sehingga penyekatan itu sifatnya bisa insidentil dalam ruang-ruang yang memang diperlukan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, ribuan wisatawan nekat mendatangi kawasan pantai selatan Bantul hari ini. Hal itu karena longgarnya penjagaan dan banyaknya akses masuk ke kawasan pantai di bumi Projotamansari.
Koordinator Bidang Penegakan Hukum Satgas COVID-19 DIY Noviar Rahmad mengaku hari ini menerjunkan 60 petugas ke kawasan Pantai Parangtritis. Mengingat dari laporan yang masuk ada ribuan wisatawan yang nekat masuk ke kawasan tersebut.
"Ya memang tidak boleh buka selama PPKM, tapi kok di Parangtritis ramai, karena barusan saya di Parangtritis," katanya saat dihubungi wartawan, Minggu (22/8/2021).
"Karena itu anggota saya kerahkan untuk menghalau. Karena ada sekitar 1.000 wisatawan yang nekat datang," lanjut Noviar.
Menurutnya, hal itu karena longgarnya penjagaan di TPR Parangtritis. Terlebih akses menuju ke kawasan Parangtritis terbilang banyak.
Berbeda halnya dengan pantai-pantai di Gunungkidul yang akses masuknya lebih terbatas. Sehingga wisatawan harus berpikir dua kali untuk masuk dan mengelabui petugas yang berjaga di TPR. "Mungkin karena melihat pos tempat retribusi kosong, penyekatan jalan juga longgar, dan tak ada petugas yang berjaga membuat para wisatawan ini mulai berani masuk," ucapnya.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol