Di usia yang masih muda, 26 tahun, Letnan Dua Pnb. Ajeng Tresna Dwi Wijayanti sudah terbilang sukses di udara. Dia tercatat sebagai pilot pesawat tempur wanita pertama yang dimiliki Indonesia. Yuk kenali lebih dekat sosoknya.
Mengutip talkshow yang diadakan Kemenparekraf dan Plataran, Ajeng di usia 26 tahun sudah memiliki banyak prestasi sebagai penerbang militer. Selain menjadi pilot pesawat tempur dia juga tengah dilatih menjadi penerbang pesawat kepresidenan di Skuadron Udara 17 Halim Perdanakusumah.
"Saya memang lahir dari keluarga militer, ayah saya TNI udara dengan pangkat Kolonel. Saya saat SMA ikut paskibraka nasional tahun 2011 mewakili DKI Jakarta mengibarkan bendera istana pada 17 Agustus 2011, (presidennya) masih Pak SBY saat itu," ujar wanita kelahiran Jakarta 25 September 1995 ini.
Karirnya di militer tak selalu mulus. Malah pertama kali mendaftar ke TNI Angkatan Darat dia sempat gagal. "2013 coba akademi militer, tapi tidak beruntung, gagal satu kali. Tahun depannya coba lagi, tapi di TNI Angkatan Udara. Alhamdulillah masuk dan ikut pendidikan 4 tahun. 1 Tahun di Magelang dengan angkatan yang lain, darat dan laut, lalu 3 tahun terakhir di Yogya, akademi AU," ujarnya.
Setelah itu, dia diberikan kesempatan mengikuti seleksi penerbang TNI AU. Menurut Ajeng, saat itu ada 8 putri lainnya yang diberi kesempatan seleksi, namun yang terpilih 3 orang. "2 jadi penerbang skuadron, dan satunya navigator. Dari situ saya dididik jadi penerbang organik TNI AU," ujarnya.
Sebagai penerbang dia harus bisa mengoperasikan pesawat kepresidenan Boeing B 737 VIP, yang kini catnya merah putih itu. Soal kehidupan di militer, Ajeng mengaku tidak ada masalah.
"Saya punya background bagaimana sih kehidupan militer itu seperti apa. Nggak enaknya terpaku aturan, tidak bisa sebebas remaja saat itu. Tapi setelah saya lewatin, saya suka. Saya merasa memang di sinilah keunikan dan terpacu diri saya untuk bisa nggak ya. Dari situ awalnya, awalnya coba setelah dijalani ternyata suka. Nggak masalah, bagi saya kita punya aturan, namanya tentara, kita akan diatur, dan saya sudah menyadari itu karena sudah jadi konsekuensinya," ujar Ajeng.
Simak Video "Menikmati Kuliner dan Sunset Romantis di Bibir Pantai Bali"
(ddn/fem)