PeduliLindungi Dikeluhkan Pengelola Wisata, Sandiaga: Akan Dioptimalkan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

PeduliLindungi Dikeluhkan Pengelola Wisata, Sandiaga: Akan Dioptimalkan

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Senin, 30 Agu 2021 17:02 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno
Menparekraf Sandiaga Uno (Foto: Kemenparekraf)
Jakarta -

Pemerintah terus menggeber pelaksanaan vaksinasi Corona. Tak hanya itu, aplikasi PeduliLindungi juga semakin dioptimalkan. Meski saat ini, banyak keluhan dari pengelola wisata yang kesulitan menerapkan aplikasi ini di tempat wisatanya.

"Supaya industri pariwisata dapat kembali bangkit, kepercayaan masyarakat untuk dapat berwisata dengan aman menjadi keharusan. Kebijakan penggunaan kartu vaksin untuk memasuki tempat wisata pun terus digodok," terang Menparekraf Sandiaga Uno dalam temu wartawan mingguan secara online, Senin (30/8/2021).

Sandiaga lalu mencontohkan Kebun Raya Cibodas yang sudah beroperasi sejak Rabu (25/8) lalu. Pengelola sudah mewajibkan wisatawan yang datang untuk menunjukkan surat bukti telah memperoleh vaksin minimal dosis pertama, sebagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu Kemenparekraf terus menggenjot sentra vaksinasi di berbagai daerah. Dengan target dapat melakukan vaksinasi hingga 95 persen, sampai dengan Minggu (29/8) lalu, sekitar 281.269 masyarakat telah tervaksinasi di 37 sentra vaksinasi kolaborasi Kemenparekraf dengan berbagai pihak. Pemerintah berharap dapat mengejar target 450.000 masyarakat pada September 2021, khususnya pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif divaksinasi

"Terkait persiapan dalam menerima kunjungan wisatawan jika tempat-tempat wisata mulai banyak dibuka, di samping berkoordinasi dengan pemda, pemkab, pemprov, kami juga berkoordinasi dengan PHRI," terang Sandiaga.

ADVERTISEMENT

"CHSE sendiri akan terus kami genjot, laporan per Senin (23/8) lalu sudah ada 1.154 usaha pariwisata yang telah teraudit, dengan harapan di akhir pelaksanaan target 6200 usaha dapat tersertifikasi," imbuh dia.

Sandiaga menyebut bahwa sertifikasi CHSE memang belum dilihat sebagai salah satu faktor penentu terkait pembukaan kembali usaha pariwisata. Meski demikian, sertifikasi CHSE ini dapat meningkatkan daya saing objek wisata dan juga akan menggambarkan kesiapan tuan rumah dalam menyambut wisatawan.

"Berdasarkan data yang kami himpun, diprediksi akhir September 2021 angka COVID-19 akan melandai. Hal itu sembari kita menyiapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin di destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif dan juga dengan upaya mengakselerasi vaksinasi," terang Sandiaga Uno.

"Pada intinya, semua peluang yang ada harus kita maksimalkan dan apapun tantangannya harus kita lewati dan diantisipasi dampak negatifnya," kata Sandiaga.

Terkait aplikasi PeduliLindungi, platform ini juga akan menjadi basis untuk memindai pengunjung hingga pekerja di destinasi pariwisata. Kemenparekraf berharap aplikasi ini dapat dipakai secara masif, sehingga di tiap kegiatan, aplikasi ini menjadi standar.

"Kami juga berencana dan saat ini masih dalam tahap pembahasan untuk melakukan kolaborasi dengan kementerian terkait untuk memaksimalkan peran dan fungsi dari aplikasi PeduliLindungi yang nantinya akan dapat mengasistensi dan juga memfasilitasi berbagai kebutuhan masyarakat tentang protokol kesehatan, informasi vaksin, hingga crowd control di destinasi," urai Sandiaga.



Simak Video "Video: Sandiaga Siapkan Dokumen soal Rencana Pemisahan Kemenparekraf"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads