Sandiaga Ingin Ada Kota Kabupaten Kreatif dari Sumatera Barat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sandiaga Ingin Ada Kota Kabupaten Kreatif dari Sumatera Barat

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Selasa, 31 Agu 2021 09:11 WIB
Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke Sumatera Barat.
Foto: (dok Kemenparekraf)
Pariaman -

Kemenparekraf di bawah Menparekraf Sandiaga Uno ingin melakukan pengembangan kota kreatif. Ia pun berharap ada kota yang tampil dari Sumatera Barat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, dalam Perpres No. 142 Tahun 2018 mengenai Arah Kebijakan Rencana Induk Ekonomi Kreatif sudah dijelaskan bagaimana mengembangkan Kota Kreatif.

Dimana tujuannya adalah menggali, memanfaatkan, menumbuhkembangkan, mengelola dan mengkonservasi kreativitas serta memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya untuk mengembangkan potensi local.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akan kita tingkatkan kemasannya produknya, khususnya masalah packaging dan kualitasnya," katanya di sela kunjungannya ke Sumatera Barat akhir pekan lalu seperti dikutip detikTravel dari siaran persnya, Selasa (31/8/2021).

Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke Sumatera Barat.Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke Sumatera Barat (dok Kemenparekraf)

Sandi menegaskan, pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif dimulai dengan pemetaan dan mengusulkan subsektor ekonomi Kreatif apa yang bisa dikembangkan di kota/kabupaten tersebut.

ADVERTISEMENT

Bahkan akan ada unggulan produk kreatif melalui kegiatan Uji Petik terhadap 4 elemen PKM3i, yaitu meliputi 17 subsektor ekonomi kreatif, kreator/pelaku ekraf (ABCG-M), rantai nilai Ekraf dan keterkaitan Backward-Forward Linkage.

Selanjutnya, hasil uji petik tersebut diusulkan untuk ditetapkan menjadi Kota Kreatif. Lebih lanjut dapat diteruskan untuk mendapat pengakuan internasional sebagai Kota Kreatif Dunia melalui Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO.

"Kita mendukung upaya menjadikan destinasi di Sumbar menjadi layak jual. Dia berharap akan ada perhatian lebih untuk menunjang pengembangan pariwisata daerah," tegasnya.

Menurut Sandiaga, pengembangan tersebut akan di kawal atau diawasi langsung oleh Kemenparekraf/Baparekraf dalam program Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I). Kemudian ditetapkan menjadi Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia sesuai dengan subsektor ekraf unggulan yang telah ditentukan pada program PMK3I dan selanjutnya didampingi untuk berkolaborasi dengan KaTa Kreatif lainnya yang memiliki subsektor unggulan yang sama, melalui program Jejaring KaTa Kreatif.

"Sehingga dengan ini kita juga bisa tingkatkan ekonomi daerah dari sumber ekonomi kreatif dan pariwisata," tegasnya.

Selanjutnya: Telah ada puluhan kandidat kabupaten dan kota kreatif

Sandiaga menegaskan, saat ini sudah 63 Kabupaten/Kota yang telah mengikuti Uji Petik dengan subsektor unggulan kuliner, seni pertunjukan, kriya, fesyen, aplikasi dan permainan, musik, seni rupa dan film,animasi dan video.

Telah dilakukan penetapan 10 KaTa Kreatif Indonesia pada tahun 2019. Dalam rangkaian pengembangan KaTa Kreatif Indonesia ini, Kemenparekraf melaksanakan kegiatan Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan sebagai bentuk fasilitasi pengembangan potensi ekonomi kreatif, sebagaimana yang dilaksanakan pada hari ini di Kota Padang yang memiliki potensi besar pada subsektor seni pertunjukan, kuliner, kriya, dan fesyen.

Kegiatan workshop ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pemikiran kreatif peserta, sehingga dapat terus berkarya dengan bekal materi kreativitas, permodelan bisnis, promosi digital dan pengelolaan keuangan serta permodalan.

Sehingga target ekspor dengan peningkatan kualitas dan kuantitas produk, peluang dan permintaan pasar dan pelatihan pemasaran secara daring. Kemenparekraf terus berupaya untuk #Gercep, #Geber, dan #Gaspol serta berkolabor-aktif dengan berbagai pemangku kepentingan terkait, seperti Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian serta Market Place.

Untuk itu, pengembangan wisata di Sumatera Barat tidak bisa dilakukan sendiri melainkan perlu adanya investor guna mengembangkan kawasan wisata ini. Menparekraf mengatakan, pihaknya juga akan mencoba mengundang investor untuk mau menanamkan modalnya dalam pengembangan kawasan wisata ini.


Hide Ads