Ciamik! Ini Karya Seni Instalasi Hiasi Wisata Kulon Progo

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ciamik! Ini Karya Seni Instalasi Hiasi Wisata Kulon Progo

Jalu Rahman Dewantara - detikTravel
Sabtu, 04 Sep 2021 19:54 WIB
Jakarta -

Tempat wisata di Kulon Progo, DIY dipercantik dengan karya seni instalasi bikinan seniman lokal. Kehadiran karya seni ini tak lain untuk menambah daya tarik wisata yang lesu imbas pandemi COVID-19.

"Ada lima karya yang nanti akan kita tempatkan di lima titik, yakni di Gunung Kendil, Nglinggo, Bukit Cubung, Alun-alun Wates dan Trisik, yang kemarin kita gunakan untuk launching. Nah harapannya aksen karya seni instalasi ini bisa menambah daya tarik di destinasi wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito, Sabtu (3/9/2021).

Ciamik! Karya Seni Instalasi Hiasi Wisata Kulon ProgoCiamik! Karya Seni Instalasi Hiasi Wisata Kulon Progo Foto: (Jalu Rahman Dewantara/detikcom)

Joko mengatakan, dengan adanya karya seni instalasi ini, diharapkan bisa menambah suasana baru di tempat wisata, sekaligus menarik minat wisatawan untuk berkunjung saat wisata sudah boleh dibuka kelak. "Jadi kita bersiap-siap, agar nanti suatu saat (tempat wisata) dibuka ada suasana baru, nuansa baru, di lima destinasi wisata itu," ujarnya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun lima karya seni instalasi itu meliputi replika penyu raksasa berbahan bambu yang ditempatkan di Pantai Trisik, Galur; Patung Tari Lengger di Kebun Teh Nglinggo, Samigaluh; Patung Hyang Betara Guru di Gunung Kendil, Samigaluh; Replika Bunga Kecubung di Bukit Cubung, Lendah dan replika virus Corona di Alun-alun Wates.

Selain untuk menarik daya tarik wisata, kehadiran karya seni instalasi ini juga sebagai upaya menggerakkan roda perekonomian seniman lokal yang terpuruk imbas pandemi COVID-19. Para seniman yang terlibat dalam pembuatan karya, diberi bantuan dana dari dana keistimewaan DIY.

ADVERTISEMENT

"Jadi karya seni instalasi itu sebenarnya salah satu upaya kita dalam rangka menggerakkan seniman. Seniman itu juga bagian dari pelaku wisata yang mewarnai destinasi wisata," ucap Joko.

"Kami berharap, kegiatan ini selain untuk menggerakkan perekonomian seniman, juga ini kan bahan-bahan yang mereka gunakan, misalnya bambu itu kan juga diambil dari masyarakat, sehingga penjual bambu akan kelarisan," sambungnya.

Selanjutnya, pengerjaan karya membutuhkan waktu satu bulan

Pengerjaan Karya Berlangsung 1 Bulan

Sementara itu salah satu seniman yang terlibat dalam pembuatan karya seni instalasi replika penyu bambu di Trisik, Teguh Paino, mengatakan proses pengerjaan karya memakan waktu sekitar satu bulan, terhitung sejak akhir Juli 2021 lalu. Dalam proses ini, Teguh menggandeng orang-orang yang sudah piawai dalam pekerjaan tersebut.

"Untuk proses pembuatan itu memang kita dikasih waktu kurang lebih 1 bulan. Dari kita menebang bambu, sampai nyigari dan nyisiki itu kan butuh waktu kurang lebih 1 Minggu. Terus kita bikin kerangkanya, kan ini pakai kerangka besi. Itu sekitar 30 batang besi untuk kerangka, itu kita las. Kerangka ini bukan kekuatan atau konstruksinya, tapi untuk membentuk sketchnya," jelas Teguh.

Ciamik! Karya Seni Instalasi Hiasi Wisata Kulon ProgoCiamik! Karya Seni Instalasi Hiasi Wisata Kulon Progo Foto: (Jalu Rahman Dewantara/detikcom)

"Selama sekitar 3 Minggu, kita prosesnya memang butuh orang-orang yang spesialis dalam karya ini. Dia mampu membuat kerangkanya dengan sempurna. Untuk persiapan bahan baku juga orang-orang yang memang pekerjaannya, menangani bambu," ucapnya.

Teguh mengungkapkan pembuatan replika penyu ini memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Pasalnya ia harus bisa menyesuaikan antara desain awal karya yang berupa sketsa gambar menjadi bentuk 3 dimensi.

"Tingkat kesulitannya itu harus menyesuaikan konsep gambar penyu menjadi bentuk 3 dimensi. Nah bagaimana agar pendekatan sketsa itu tercapai. Biar mirip dengan gambar, kita meminimalisir penggunaan tali. Kita optimalkan anyaman bambu," ucapnya.

Adapun karya seni buatan Teguh memiliki panjang 10 meter dan lebar sekitar 9 meter. Untuk tingginya berkisar 5 meter. Karya ini kata Teguh menggambarkan pergerakan penyu yang dinamis di laut lepas. Penyu sendiri dipilih karena Pantai Trisik dikenal sebagai salah satu tempat penangkaran tukik di Kulon Progo.

Halaman 2 dari 2
(elk/elk)

Hide Ads