Meski status sebagai objek wisata masih ditutup, Malioboro sudah ramai pengunjung di akhir pekan ini. Dari catatan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro, ada 600 pengunjung selama satu jam dalam puncak kunjungan akhir pekan ini.
"Puncak kunjungan dalam satu waktu sampai 600 orang. Langsung kami tutup dulu. Nunggu ada yang keluar, pengunjung baru boleh masuk. Itu terjadi kemarin (Sabtu, 4/9)," kata Kepala UPT Malioboro Ekwanto saat dihubungi wartawan, Minggu (5/9/2021).
Ekwanto menjelaskan, keramaian pengunjung di Malioboro ini terjadi karena beberapa titik penyekatan akses ke Malioboro sudah mulai dibuka. Seperti di Kridosono, simpang pingit, maupun simpang Tugu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi mayoritas masih pelat lokal AB pengunjungnya. Tidak ada yang dari luar daerah," kata Ekwanto.
![]() |
Begitu pun dengan bus wisata. Ekwanto menegaskan, sampai saat ini kantong parkir di TKP Abu Bakar Ali masih ditutup untuk bus wisata.
"Hanya beberapa kendaraan pribadi saja yang masuk. Sempat ada bus dari Kementerian Koordinator Polhukam, tapi untuk tugas kedinasan," jelasnya.
Ia mengatakan, penutupan Malioboro sebagai objek wisata hanya bisa mereka lakukan dengan penolakan bus wisata saja. Sebab, Malioboro sebagai pusat ekonomi atau jalan tetap beroperasi.
"Kalau wisatawan luar, mungkin ada beberapa tapi mereka menggunakan kendaraan pribadi. Tidak bisa menggunakan bus wisata rombongan," jelasnya.
Faktanya, wisata di DI Yogyakarta memang masih tutup. Baik destinasi di Kabupaten Bantul hingga Gunungkidul, masih tutup hingga masa perpanjangan PPKM 6 September ini.
Hanya trendnya, mobilitas wisatawan mulai meningkat seiring dengan turunnya level COVID-19 di DI Yogyakarta dan sejumlah daerah lain di Indonesia.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol