Bahaya! Ekosistem di Hutan Rawa Benin Terancam Punah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bahaya! Ekosistem di Hutan Rawa Benin Terancam Punah

Femi Diah - detikTravel
Senin, 06 Sep 2021 08:11 WIB
hutan mangrove Benin
Ekosistem di hutan mangrove Benin terancam punah (Getty Images/iStockphoto/peeterv)
Benin -

Ekosistem di hutan rawa Benin di Afrika Barat spesial sebagai rumah beragam satwa dan flora. Hutan rawa itu diprediksi segera punah.

Hutan rawa Benin berada di daerah Hlanzoun. Lokasinya sulit dijangkau, cuma bisa didatangi dengan kano.

Di lahan seluas 3 ribu hektare itu terdapat 241 tumbuhan dan 160 spesies hewan, termasuk monyet perut merah yang langka, luwak rawa, dan sitatunga (sejenis antelop yang hidup di rawa Afrika).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hutan rawa Benin juga menjadi rumah bagi burung enggang, yakni burung berukuran besar yang terkenal dengan paruhnya yang panjang, melengkung ke bawah, dan berwarna-warni, mirip dengan burung toucan. Burung unik itu biasa bertengger di puncak pohon-pohon besar.

"Burung enggang memakan serangga dan buah-buahan. Mereka sering mengikuti monyet karena gerakan monyet membuat serangga keluar dari sarangnya, sehingga memudahkan burung enggang untuk menangkapnya," kata ahli burung dan fotografer Prancis, Vincent Romera, mengutip dari AFP.

ADVERTISEMENT

Tapi, belakangan jumlah burung enggang terjun bebas. Romera menduga itu terjadi karena kehadiran pemburu liar.

Pemandu wisata lokal Roger Hounkanrin juga memiliki pendapat serupa. Dia berpendapat penurunan jumlah satwa di hutan tersebut akibat perburuan satwa liar oleh warga lokal.

"Mereka membutuhkan uang. Jadi, mereka yang bisa menembak masuk hutan dan memburu satwa-satwa di asna," kata Hounkanrin.

Deretan satwa yang diburu untuk diperjualbelikan diantaranya kadal, buaya, hingga ular.

Selain satwa, koleksi flora di hutan rawa Benin juga terancam punah. Itu disebabkan oleh penebangan hutan secara besar-besaran.

Warga menebang pohon untuk dijadikan kayu bakar dan mengambil getah pohon palem untuk difermentasi sebagai bahan pembuatan alkohol lokal, sodabi.

Halaman berikutnya >>> Laju Deforestasi Meningkat

Menurut data Bank Dunia, hutan rawa Benin kehilangan 20 persen tutupan pada 2005 dan 2015. Sementara itu, laju deforestasi meningkat 2,2 persen per tahun.

Josea Dossou Bodjrenou, direktur Nature Tropicale (organisasi nonpemerintah yang fokus menangani isu lingkungan di Benin) mengatakan bahwa praktek tebang dan bakar juga memiliki andil besar dalam kerusakan lingkungan hidup di Benin.

Itu diperparah dengan sikap pemerintah Benin yang tidak secara resmi mengakui hutan Hlanzoun sebagai kawasan lindung. Padahal, LSM lingkungan mendesak sejak 2000.

"Untuk menyelamatkan Hlanzoun, negara harus bertindak cepat. Negara harus mendukung masyarakat hutan sehingga mereka dapat memiliki penghasilan tetapi dengan cara yang berbeda, yakni dengan mengembangkan pertanian, perdagangan, dan pariwisata berkelanjutan," kata Bodjrenou.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "WWF Nilai Hukuman Penjara untuk Pemburu Liar Masih Terlalu Rendah"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)

Hide Ads