Jakarta -
Pemerintah Arab Saudi telah membuka pelaksanaan umrah untuk jemaah haji internasional mulai Senin (9/8). Namun, Indonesia masih termasuk ke dalam negara yang menghadapi larangan perjalanan ke Arab Saudi bersama negara lainnya seperti India, Pakistan, Mesir, Argentina, Brazil, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, Ethiopia dan Vietnam.
Adapun perjalanan haji jemaah asal Indonesia hanya tinggal menanti sinyal dari pemerintah Arab Saudi. Hanya saja, vaksin dosis penuh menjadi salah satu syarat utama.
Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana, mengingatkan jemaah haji agar selalu mempersiapkan kesehatannya sejak dini dengan melakukan vaksinasi secara lengkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin jemaah haji yang belum divaksinasi COVID-19, segera melakukan vaksinasi secara lengkap tanpa menunggu kalau berangkat haji, sehingga masyarakat Indonesia lepas dari pandemi COVID-19," ujarnya dikutip dari laman Kemenkes, Senin (6/9/2021).
Menurutnya, hal ini juga demi kepentingan para jamaah. Sehingga ketika nanti para jamaah dapat kepastian berangkat, berada dalam kondisi sehat. "Dan jemaah haji dapat diberangkatkan ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji," imbuhnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan jemaah haji penting agar menyiapkan kesehatannya baik pada saat kondisi normal maupun pandemi. Sebab, risiko penularan bisa saja terjadi meski dalam situasi kasus COVID-19 yang menurun.
Selanjutnya: Vaksin yang diterima Pemerintah Arab Saudi
Berikut ini 6 jenis vaksin yang diterima Arab Saudi seperti dikutip dari Wego:
1. Pfizer/BioNTech
Otoritas Saudi menyetujui semua orang dewasa penerima vaksin Pfizer masuk ke negaranya mulai 10 Desember 2020. Mereka juga menyetujui penggunaan vaksin Pfizer untuk anak-anak usia 12-18 tahun mulai 27 Juni 2021.
2. Oxford/AstraZeneca
Penerima vaksin AstraZeneca juga diperkenankan masuk ke Arab Saudi mulai 18 Februari 2021. Vaksin AstraZeneca sendiri mendapatkan izin untuk penggunaan darurat di Kerajaan Saudi.
3. Johnson&Johnson
Vaksin jenis lainnya yang diizinkan Arab Saudi adalah vaksin buatan Amerika Serikat, Johnson&Johnson. Vaksin ini dapat digunakan mulai 18 Mei 2021 setelah Kerjaan Arab Saudi menyetujuinya.
4. Moderna
Pada tanggal yang sama, 18 Mei 2021, vaksin Moderna juga disetujui untuk digunakan. Setiap orang yang sudah divaksin Moderna boleh masuk ke Arab Saudi. Di samping itu, negara tersebut juga memperbolehkan penggunaan vaksin Moderna di kondisi darurat.
5. Sinopharm
Pada 11 Juli 2021, otoritas Saudi mengumumkan bahwa pengunjung yang telah menyelesaikan 2 dosis Sinopharm diizinkan masuk ke negaranya, dengan catatan mereka menggunakan dosis booster (penguat) dari Pfizer, AstraZeneca, Johnson&Johnson, atau Moderna.
6. Sinovac
Sama seperti Sinopharm, penerima Sinovac juga diizinkan masuk ke Arab Saudi bila sudah mendapatkan 2 dosis vaksin tersebut, dan menggunakan dosis booster (penguat) dari Pfizer, AstraZeneca, Johnson&Johnson, atau Moderna.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan