Magelang - Gubernur Jateng
Ganjar Pranowo mengingatkan agar wisatawan dan pengelola tidak terlalu euforia menyambut pembukaan destinasi wisata. Dia meminta agar pengelola objek wisata, termasuk Candi Borobudur, mewaspadai
revenge tourism. "Belum (dibuka), belum, tapi kami minta untuk siap-siap. Relatif sebenarnya Candi Borobudur jauh lebih siap karena tahun lalu juga pernah uji coba dan paling siap karena seluruh fasilitas ada disana," kata Ganjar kepada wartawan di sela-sela meninjau vaksinasi lintas agama di Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), Rabu (7/9/2021).
Ganjar mengatakan untuk destinasi wisata diminta untuk melakukan uji coba terlebih dahulu sebelum dibuka saat pandemi virus Corona ini. Dia mengingatkan pengelola destinasi wisata melaporkan rencana pembukaan kepada Satgas Penanganan Covid-19 di masing-masing daerah sebelum beroperasi lagi.
"Sudah disiapkan, tapi kita minta uji coba dulu. Maka semua yang akan membuka kita harapkan untuk lapor, jangan tidak lapor. Kalau tidak lapor, ketahuan dan kemudian biasanya sulit untuk ngukur, ngatur, tak bubarke," kata Ganjar.
"Kita nggak boleh ceroboh, kondisi bagus, tapi jangan ada euforia dulu. Sekali lagi jangan ada euforia dulu," ujar Ganjar.
Dihubungi terpisah, Wakil Sementara General Manager Taman Wisata Candi Borobudur, Jamaludin Mawardi, mengatakan baru saja mengikuti zoom meeting bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif maupun Kementerian Kesehatan dan 20 destinasi wisata di Jawa.
Dari 20 destinasi tersebut yang akan diujicobakan dengan menerapkan aplikasi PeduliLindungi.
"Proses registrasi PeduliLindungi registrasi dulu setelah data-data masuk semua kita sudah bisa meng-generate qr code-nya, kemudian baru menjalankan tahapan uji coba," kata Jamal.
Jamal menuturkan Taman Wisata Candi Borobudur sudah mengajukan izin menuju Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang. Kemudian menyangkut kapan dilakukan simulasi nantinya yang menentukan dari Satgas.
"Belum dapat tanggalnya kapan kalau terkait simulasinya. Jadi ini, 2 hal sebenarnya berbeda, tapi bersinggungan. Karena di Instruksi Bupati Magelang juga menyebutkan destinasi yang ditunjuk oleh Kementerian Pariwisata bisa menjalankan uji coba operasional dengan penerapan aplikasi PeduliLindungi," ujarnya.
Untuk simulasi, katanya, sudah siap melakukan tinggal menunggu waktunya. Sedangkan dari Kementerian Pariwisata telah menentukan 20 destinasi wisata di Jawa untuk melakukan uji coba. Dari 20 destinasi tersebut antara lain meliputi Candi Borobudur, Candi Prambanan, Taman Wisata Puri Maerokoco Semarang dan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo.
"Simulasi kami sudah siap tinggal menunggu waktunya kapan mau ditentukan dari satgas. Karena surat dari kita diminta tidak usah menyebutkan tanggalnya," tuturnya.
"Harapannya ini perlu disinkronkan apakah kita mengacu kepada surat Instruksi Mendagri itu dimana di situ menyebutkan destinasi yang akan diizinkan buka ditunjuk oleh Kementerian Pariwisata, protokol kesehatan mengacu kepada protokol kesehatan Kementerian Kesehatan,"kata dia.
"Nah, kalau mengacu itu mestinya dengan qr code yang sudah siap, kita sudah bisa memulai menjalankan uji coba. Tapi kalau dengan surat Instruksi Bupati Magelang harus diawali dengan simulasi. Menurut saya nanti kalau bisa dua-duanya in line simulasi kita lakukan sambil proses qr code dapatkan. Itu bisa lebih bagus," dia menambahkan.
"Iya (taat) mengikuti aturan. Maka sebelum kita dapatkan qr code-nya, sebelum melakukan simulasi belum membuka untuk kunjungan," pungkasnya.
Simak Video "Video: Wujud Stairlift di Candi Borobudur yang Ramai Disorot"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol