"Logika bengkok lagi yang dipakai. Seharusnya daerah Puncak itu bebas warung menurut saya. Kalau lihat pemandangan di kiri kanan bukannya menyegarkan tapi memuakkan. Sama saja kayak jalan di kota penuh warung yg sama sekali tidak tertata di tempat yg seharusnya hijau," terang optimuscream.
Beberapa waktu lalu ada netizen yang memprotes soal harga makanan di warung Puncak. Harga mi instan telur dihargai Rp 18.000 namun di bon yang diberikan kepada wisatawan, ditotal si pedagangnya jadi Rp 54.000.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol