Jalan-jalan di suatu kota serasa tak lengkap jika melewatkan wisata kulinernya. Namun ada saja pedagang yang mematok harga terlalu mahal untuk wisatawan.
Kejadian ini tak sekali dua kali dan tak jarang menuai protes dari wisatawan. Dikumpulkan detik Travel dari berbagai sumber, berikut 5 kejadian getok harga di tempat wisata.
1. Puncak
Hawa di puncak yang dingin pasti buat traveler ingin menikmati wisata kuliner yang ada di dalamnya. Mulai dari warung yang menyediakan kopi instan hingga jagung bakar tersedia di sepanjang jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, ada beberapa pedagang yang mematok harga terlalu mahal, misalnya jagung bakar yang biasanya Rp 10 ribu menjadi 25 ribu hingga segelas kopi seharga Rp 100 ribu.
Menurut Koordinator Pedagang di Puncak, hal tersebut wajar. Wisatawanlah yang harus memahami, karena biasanya wisatawan betah nongkrong berjam-jam bahkan bisa dibilang menginap di warung hingga pagi hari.
2. Malioboro
Pergi ke Yogyakarta tentu sayang jika tak ke Malioboro. Wisatawan biasanya menghabiskan waktu untuk belanja atau menyantap kulinernya.
Namun, beberapa waktu lalu ada wisatawan yang mengeluhkan harga pecel lele di kawasan Malioboro. Lewat akun Tik tok, dia menceritakan bahwa harus membayar Rp 20 ribu untuk pecel lele dan 7 ribu untuk nasi. Saat menambah lalapan dan sambal, dia juga harus membayar Rp 10 ribu.
Kejadian ini pun viral di media sosial dan membuat Pemkot Yogyakarta turun tangan. Hingga, berdasarkan kesepakatan antara Pemkot dan PKL, siapapun yang menarik harga tak sesuai ketentuan maka akan mendapat sanksi.
![]() |
3. Bukit Bintang
Masih di area Yogyakarta, insiden getok harga juga sempat terjadi di warung tempat wisata Bukit Bintang, Gunungkidul, Yogyakarta.
Seorang wisatawan membagikan foto struk makanan yang dia pesan, di sana ada mendoan, ayam bakar, indomie rebus, kentang goreng, es teh, es kelapa muda dan air mineral. Namun total yang harus dia bayar adalah Rp 110 ribu.
Dalam hal ini, Satpol PP Kabupaten Bantul meminta pedagang untuk tidak memanfaatkan momentum ramainya pengunjung dengan mematok harga di luar batas wajar.
Selanjutnya di Anyer
4. Anyer
Kawasan Anyer juga pernah memiliki penjual yang menaikkan harga saat musim liburan. Tepatnya pada akhir tahun 2018, salah seorang pengunjung pernah makan pecel lele seharga Rp 300.000.
Ada pengunjung yang pernah membayar 1 kg ikan gurame seharga Rp 900 rubu dan 2 ekor ikan bawal dengan harga Rp 1,2 juta. Pemkab Serang pun mengklaim sudah memberi pembinaan pada pengelola pantai di Anyer, baik swasta maupun perorangan. Mereka meminta agar pengelola tak menaikkan harga seenaknya untuk wisatawan.
Sementara itu, saat detikcom berkunjung ke Anyer pada 12-13 Agustus 2021, pantai di kawasan Anyer dan Carita mematok harga mahal untuk wisatawan, tiket masuknya sampai Rp 100 ribu.
![]() |
5. Pekan Raya Jakarta
Sebelum pandemi Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang digelar di Kemayoran selalu ramai didatangi wisatawan. Tentu banyak warung tenda yang menjual berbagai makanan tradisional seperti kerak telor, mie ayam, nasi goreng dan lainnya.
Beberapa pengalaman yang pernah dialami pengunjung adalah membayar Rp 50 ribu untuk nasi goreng sederhana khas pinggir jalan. Ada pula yang harus membayar makan soto hingga Rp 40 ribu dan mie ayam Rp 30 ribu pada tahun 2013. Pengalaman ini diceritakan oleh pengunjung yang membagikan kisahnya di Kaskus.
Dia mengaku sempat curiga di awal karena penjual tak mencantumkan harga. Tapi karena lapar, dia tetap menyantap makanannya. Benar saja, harga hidangan yang dia pilih dinaikkan.
Apa traveler juga pernah mengalami kejadian serupa? Silakan berbagi di kolom komentar di bawah ini
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol