Uji Coba Dilakukan di 20 Objek Wisata, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Uji Coba Dilakukan di 20 Objek Wisata, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Senin, 13 Sep 2021 22:14 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno
Foto: Sandiaga Uno (dok. Kemenparekraf)
Jakarta -

PPKM level yang turun seakan memberi angin segar bagi pelaku pariwisata. Uji coba penerapan protokol kesehatan dilakukan di sejumlah destinasi Indonesia.

Bangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, uji coba dilakukan untuk mempersiapkan pembukaan tempat wisata secara bertahap. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kegiatan wisata bisa dijalankan kembali dengan aman dan terhindar dari penularan virus Corona.

"Kami mulai mengujicobakan penerapan protokol kesehatan di berbagai destinasi wisata dan ini tentunya kita harapkan sebagai pembelajaran sebagai uji coba agar destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif bisa dibuka kembali secara bertahap dengan memperhatikan aspek kebersihan kesehatan dan keselamatan serta keberlanjutan lingkungan dalam lingkup CHSE, bukannya bagi pengunjung tapi juga bagi pengelola pekerja di tempat destinasi wisata" kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing, Senin (13/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam persiapan uji coba, Kemenparekraf menggelar rapat koordinasi bersama pihak terkait, seperti Kemenkomarves, Kemenkes dan industri serta pemerintah daerah. Harapannya, para pengelola destinasi bisa memahami hal-hal yang harus dipersiapkan.

"Bagaimana mendapatkan QR code yang dapat dipindai pengunjung serta penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin serta sosialisasi dari aplikasi Pedulilindungi tentunya pembukaan destinasi wisata ini akan kita lakukan secara gradual bertahap bertingkat dan berkelanjutan di 20 tempat destinasi wisata ini tersebar di Jawa Bali yang ada di DKI Jakarta Jawa barat Jawa Timur DIY dan juga di beberapa daerah lainnya yang sudah memenuhi beberapa kriteria," kata Sandiaga.

ADVERTISEMENT

"Kriteria tersebut adalah destinasi yang sudah tersertifikasi CHSE dan seluruh karyawan di destinasi tersebut sudah menjalankan vaksinasi lengkap," tambahnya.

Pembukaan tempat wisata pun dilakukan secara bertahap, misalnya 25 persen dari total kapasitas. Jika uji coba memberikan hasil yang baik, maka presentasi bisa ditingkatkan. Evaluasi dilakukan per minggu.

"Setiap evaluasi ini kita mendapatkan informasi terbaru karena kita melibatkan industri," kata Sandiaga.


Secara umum, ada beberapa point yang menjadi bahan evaluasi uji coba, di antaranya bagaimana pengelola bisa menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE dengan ketat dan disiplin secara end to end dari melakukan reservasi, ketibaan dan kepulangan.

"Kita juga melakukan review terhadap pengelola bagaimana mereka menentukan titik krisis dengan kemungkinan terjadinya pelanggaran prokes dan potensi penularan yang tinggi di setiap kegiatan dalam destinasi yang ditawarkan,"

Begitu pula dengan durasi dalam aktivitas yang ditawarkan, jarak antar wisatawan dan kegiatan yang mengharuskan wisatawan menyentuh benda yang juga disentuh orang lain. Selain itu, yang menjadi bahan evaluasi adalah bagaimana pengelola menyiapkan satgas.

"Bagaimana penerapan aplikasi Pedulilindungi dalam mengontrol mendorong pengelola menyiapkan satgas dan berkoordinasi dengan satgas COVID-19 ," kata Sandiaga.

Saat ini, pengelola sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdaftar atau memperoleh QR Code Pedulilindungi berjumlah 2.264 penerima yang terdiri dari usaha Bar, Cafe, Restoran, resto cepat saji dan destinasi wisata yang berada di DKI Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya. Penggunaan aplikasi ini juga diharapkan bisa diperluas termasuk ke desa wisata.

Ke-20 destinasi wisata terbagi dalam beberapa wilayah, untuk wilayah DKI Jakarta yakni Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, dan Kampung Budaya Betawi Setu Babakan. Untuk wilayah Jawa Barat ada Taman Safari Indonesia, The Lodge Maribaya, Glamping Lake Rancabali, Kawah Putih, Jbound, dan Saung Mang Udjo.

Sementara untuk Jawa Tengah dan DIY adalah Grand Maerakaca Taman Mini, TWC Borobudur, TWC Prambanan, Taman Satwa Taru Jurug, Taman Tebing Breksi, Gembira Loka Zoo, dan Hutan Pinus Asri Mangunan. Jawa Timur adalah Taman Rekreasi Selecta, Jatim Park 2, Hawai Group, serta Maharani Zoo dan Gua.


Hide Ads