Riza mengungkapkan, masa depan industri pariwisata tak hanya berada di tangan pemerintah. Semua upaya yang diperlukan untuk mencapai pariwisata berkelanjutan sebaiknya dilaksanakan bersama dengan masyarakat, sektor swasta dan seluruh entitas. Kini, wisata virtual pun menjadi salah satu kegiatan yang bisa dilakukan saat pembatasan masih berada di antara masyarakat.
"Teknologi virtual akan memainkan peran penting karena dapat merangsang keinginan anggota masyarakat untuk melakukan perjalanan sekaligus memberi perspektif alternatif untuk masa depan industri pariwisata," kata Riza.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!