Seekor macan tutul terekam kamera di Gunung Sanggabuana. Diduga kuat macan tutul itu berjenis kelamin betina.
Gunung Sanggabuana berada di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak Ahmad Munawir menyebut taman nasional memasang camera trap sejak lama.
"Macan tutul betina dewasa ini terekam bergerak dari arah selatan ke utara dan kembali menggunakan jalur yang sama," kata Munawir seperti dikutip dari Antara, Selasa (21/9/2021).
Rupanya, dari video rekaman itu tidak hanya terekam pergerakan macan tutul, tetapi juga satwa lain.
"Selain macan tutul, juga terekam babi hutan, musang dan tikus hutan yang merupakan pakan alaminya," kata Munawir.
Nunawir bilang dari camera trap itu juga bisa teridentifikasi suara dan visual 40 jenis burung, tiga jenis primate dan tiga raptor.
"Ini kabar baik dan menunjukkan bahwa biodiversitas Gunung Sanggabuana masih baik, apalagi status hutan ini adalah hutan di luar kawasan konservasi," katanya.
Dari hasil ekspedisi ini setidaknya ada empat satwa di Sanggabuana yang masuk kategori dilindungi. Yakni, macan tutul Jawa, elang Jawa, owa Jawa, dan surili.
Owa Jawa merupakan hewan endemik yang dilindungi dan masih banyak terlihat di Gunung Sanggabuana.
Sementara itu, macan tutul masuk kategori dilindungi dan terancam punah. Macan tutul masuk dalam daftar Appendix I yang dilarang untuk diburu atau diperdagangkan.
Memburu dan memperdagangkan macan tutul Jawa atau satwa dilindungi lain, sesuai UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya bisa dipidana dengan hukuman penjara lima tahun dan denda Rp100.000.000.
Simak Video "Video: Yang Perlu Kamu Tahu soal Wisata Kampung Jalak Bali"
(fem/bnl)