TRAVEL NEWS
Mengenang Stasiun Jatinegara Saat Hadapi Lonjakan Penumpang Aksi 212

FOKUS BERITA
Hikayat Stasiun KA JabodetabekBeragam peristiwa yang terjadi di stasiun kereta api. Salah satunya, saat momen 212 yang jumlah penumpang mengalami lonjakan tiada tara.
Pengalaman orang-orang di balik layar rutinitas perjalanan kereta api penuh amat beragam. Seperti cerita Wakil Kepala Stasiun Jatinegara, Deni Wahyudi. Dia telah mendedikasikan dirinya di perkeretaapian sejak tahun 2007 atau sejak 14 tahun silam.
Deni berbagi cerita tentang tantangan yang hadapi saat bertugas di daerah operasional kereta api Jakarta. Menurutnya, karakyer penumpang di Jakarta lebih rumit.
"Salah satu yang saya rasakan, selama dunia kereta api adalah beragamnya karakter dari penumpang. Misalnya, penumpang Yogyakarta dengan Jakarta. Penumpang kereta di Jakarta lebih beragam karakter, etika sosial juga. Kalau di Yogyakarta penumpangnya masih lebih enaklah, namun di sinilah tantangannya menurut saya," kata Deni.
Baca juga: Seperti Apa Kereta Api di Zaman Baheula? |
![]() |
Selama bertugas, ada satu momen yang tidak akan dilupakan Dedi. Deni dan tim di stasiun kereta api harus bekerja ekstra keras saat aksi 212.
Aksi 212 merupakan aksi yang dilakukan pada 2 Desember 2016 di Jakarta. Waktu itu, setidaknya dua juta orang dari seluruh Indonesia menuntut Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama.
Ribuan orang menggunakan moda transportasi umum, termasuk kereta api untuk berkumpul di Monas.
"Pengalaman yang paling berkesan bagi saya selama di dunia kereta api adalah saat melakukan pelayanan pada peristiwa 212. Pada saat itu, volume penumpang sangat banyak," kata Deni.
"Kami melaksanakan tugas sesuai dengan aturan penumpang perkeretaapian. Hasilnya, kami dapat merangkul para penumpang dan sepanjang hari itu berjalan dengan baik dan tertib. Juga tidak ada kerusuhan, jadi itu ada kepuasan tersendiri," Deni menambahkan.
Saat aksi 212 itu, Deni bertugas di Stasiun Juanda. Yang pasti, dia tidak membiarkan penumpang tidak bertiket memasuki stasiun.
"Cara kami menghadapi kerumunan yang jumlahnya lebih besar dibanding hari biasa yaitu kami kolaborasi dengan berbagai unit. Apa-apa saja yang perlu dilakukan ketika jumlah volume penumpang banyak dan kita bisa mengangkut penumpang tersebut dengan tertib dan rapi. Serta pastikan penumpang itu memiliki tiket semua. Itu yang tidak terlupakan bagi saya," kata Deni.
Stasiun Jatinegara merupakan salah satu cagar budaya yang terdaftar di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dengan nomor registrasi RNCB.19990112.02.000503 berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.13/PW.007/MKP/05 dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 011/M/1999.
Mungkin tidak banyak penumpang kereta yang sadar bahwa stasiun yang mereka naiki atau singgahi merupakan cagar budaya. Deni pu berharap masyarakat sama-sama menjaga peninggalan sejarah ini.
"Yuk kita sama-sama saling menjaga," ujar Deni.
Baca juga: 7 Fakta Menarik tentang Stasiun Pasar Senen |
Simak Video "Perjalanan Menuju Goa Kalibong Aloa, Pangkep"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/fem)