Pada awalnya, bangunan museum ini bernama De Oude Hollandsche Kerk atau dalam bahasa Indonesia artinya Gereja Lama Belanda. Bangunan ini dibangun pada tahun 1640, setelah itu sempat berganti nama menjadi Gereja Baru Belanda hingga akhirnya hancur karena bencana gempa bumi pada tahun 1808.
Tahun 1937 sebuah organisasi perkumpulan ilmiah Belanda bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen membeli bangunan tersebut sekaligus tanah di sekitarnya. Bangunan ini kemudian diserahkan kepada Stitchting Oud Batavia untuk dijadikan museum.
Ketika pembangunannya selesai, museum ini diberi nama De Oude Bataviasche atau Museum Batavia Lama. Pada halaman bagian dalam gedung ini dibuat sebuah Taman Kehormatan (Erehof) untuk mengenang para pejabat tinggi Belanda yang dimakamkan di lingkungan gereja pada masa itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Lebih Dekat dengan Stasiun Jakarta Kota |
Akhirnya, pada 1975 tepatnya tanggal 13 Agustus, gedung ini diresmikan sebagai Gedung Museum Wayang. Adapun Gubernur yang meresmikannya pada saat itu ialah Ali Sadikin. Sampai saat ini Museum Wayang memiliki koleksi sebanyak 6.863, yang terdiri dari Wayang Kulit, Wayang Golek, Wayang Rumput, Wayang Beber, Gamelan, dan jenis wayang lainnya.
Wayang pada mulanya dijadikan alat pemujaan terhadap leluhur, kemudian mengalami pergeseran nilai setelah masuknya agama Hindu di Indonesia pada sekitar abad ke-5. Dalam perkembangannya, Wayang di Indonesia menjadi sebuah tradisi, sehingga mampu bertahan di tengah masyarakat pendukungnya. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat museum yang didedikasikan untuk pelestarian dan perkembangan pewayangan dan pedalangan di Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, Museum Wayang pun menjadi tempat untuk masyarakat menghabiskan waktu luang, berwisata, mencari ilmu pengetahuan, hingga menikmati hiburan. Sebab, Museum Wayang juga menggelar Pagelaran Wayang setiap minggunya di salah satu aulanya sebelum masa pandemi COVID-19 ini melanda. Sungguh istimewa memang Museum Wayang dan museum-museum lainnya, menjadi tempat wisata yang tak hanya menghibur tapi juga mengedukasi para pengunjungnya.
Di masa pandemi ini, KULTUR CXO Media beserta Citilink memberikan tayangan mengenai pengetahuan sejarah wayang hingga dalang yang selalu memberikan nyawa pada setiap pertunjukan wayang untuk kamu semua di rumah.
Lantaran kondisi saat ini yang masih mengharuskan kita untuk tetap di rumah dan menjaga protokol kesehatan agar mengurangi angka kenaikan kasus COVID-19, tayangan ini bertujuan untuk tetap memberikan pengalaman, edukasi, dan juga informasi kepada kamu untuk tetap melestarikan kekayaan Budaya Wayang ini. Simak persembahan indah ini hanya di YouTube CXO Media.
(akn/ega)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum