Australia telah kehilangan sekitar 30% dari total koala yang ada selama tiga tahun terakhir. Penurunan populasi marsupial atau hewan berkantung ini dikarenakan musibah kekeringan, kebakaran hutan, dan pengembang yang menebang pepohonan.
Baca juga: Deretan Hewan Hobi Tidur, Tebak Juaranya |
Dikutip dari CNN, Rabu (22/9/2021), data di atas dikeluarkan oleh Yayasan Koala Australia pada hari kemarin.
Kelompok nirlaba independen memperkirakan populasi koala telah turun menjadi kurang dari 58.000 di tahun ini dari lebih dari 80.000 pada 2018. Ini jadi penurunan terburuk di negara bagian New South Wales, di mana jumlahnya turun 41%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penurunannya cukup dramatis," kata Ketua Yayasan Koala Australia, Deborah Tabart.
Tidak ada tren kenaikan di tempat mana pun di Australia. Hanya satu daerah dalam penelitian yang diperkirakan memiliki lebih dari 5.000 koala dan beberapa daerah diperkirakan hanya memiliki sedikitnya lima atau 10 ekor.
Tabart mengatakan keberlangsungan habitat dan keberadaan koala itu membutuhkan undang-undang perlindungan.
"Saya hanya berpikir bahwa tindakan sekarang sangat penting. Saya tahu bahwa itu mungkin terdengar seperti kisah kelangkaan dan kehancuran yang tak ada habisnya, angka-angka ini benar. Hasilnya mungkin lebih buruk," katanya kepada Reuters.
Penurunan jumlah koala di New South Wales kemungkinan dipercepat setelah sebagian besar hutan telah hancur akibat kebakaran hutan pada akhir 2019 dan awal 2020, tetapi beberapa dari daerah tersebut sudah tidak memiliki koala.
"Yang kami khawatirkan adalah tempat-tempat seperti di bagian barat New South Wales di mana kekeringan selama 10 tahun terakhir terjadi memiliki efek kumulatif," kata dia.
"Sistem sungai benar-benar kering selama bertahun-tahun yang merupakan sumber kehidupan koala, mati," imbuh dia.
Selanjutnya: Status Koala Jadi Terancam Punah?
Otoritas lokal juga bertanya apakah status perlindungan spesies koala yang terancam harus dinaikkan dari "rentan" menjadi "terancam punah".
Selain dampak kekeringan dan kebakaran, pembukaan lahan oleh pengembang properti dan pembangun jalan juga telah menghancurkan habitat koala, hewan berkantung yang ikonik itu.
Simak Video "Video: Pelaku Penembakan WN Australia di Bali Ditangkap"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!