Seba-serbi stasiun tentu dekat penumpang. Ada kisah menarik nih dari Kepala Stasiun Jakarta Kota saat penumpang ada yang salah naik kereta.
Saat ini, Stasiun Jakarta Kota dipimpin oleh Arkansyah. Sudah 4 bulan dia menjabat sebagai Kepala Stasiun Jakarta Kota. Dia sudah melanglang buana dalam dunia kereta api semenjak tahun 2000.
"Saat ini menjadi saya menjadi Kepala Stasiun Jakarta Kota dan baru menjabat 4 bulan. Sebelumnya saya menjabat di Stasiun Bogor, Semarang Tawang, Tanah Abang, Sudirman, Tanjung Barat. Saya diterima di kereta api pada tahun 2000," ungkap Arkansyah kepada detikcom beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arkansyah pun menceritakan salah satu pengalamannya yang paling berkesan selama menjabat kepala stasiun. Stasiun Juanda adalah pengalaman yang paling berkesan baginya hingga saat ini.
"Pengalaman yang berkesan yaitu pada saat penertiban Stasiun Juanda pada saat direktur utama KAI Pak (Ignasius) Jonan. Kita sama-sama tahu, gimana dulu Stasiun Juanda yang sangat kumuh, ojek-ojek sembarangan artinya semrawut, Nah itu yang kita tertibkan. Dan itu adalah pengalaman yang paling berkesan buat saya, sekarang bisa lihat sendiri kan bagaimana Stasiun Juanda. Dulu masa itu penuh dengan tekanan dan masalah. Namun bila melihatnya sekarang, ada kepuasan tersendiri," lanjut Arkansyah.
![]() |
Ceritanya tidak berhenti di situ. Arkansyah juga membagikan kisah lucu saat dia menghadapi penumpang yang salah masuk kereta.
"Kejadiannya belum lama ini. Di Stasiun Jakarta Kota kan ada kereta munduran, kereta jarak jauh. Jadi ada penumpang dia bermaksud untuk naik KRL, tapi malah masuk ke kereta jarak jauh. Ternyata penumpang itu sebelumnya belum pernah naik KRL," ujarnya.
"Lucunya itu, sepertinya dia sedang merekam dia naik KRL. Dengan PD-nya dia menyebutkan naik KRL, tapi malah salah naik, dia naik ke kereta jarak jauh. Untunglah petugas kita sigap dan langsung mengingatkan. Menurut saya itu lucu, karena dia sudah senang memegang ponselnya sambil masuk ke dalam kereta, eh ternyata salah kereta. Dengan PD-nya dia masuk tanpa bertanya dulu kepada petugas. Saya tahu karena saya kebetulan ada di lokasi saat itu," cerita Arkansyah sambil tertawa mengenang kisah itu.
![]() |
Selanjutnya tantangan menjadi kepala stasiun Jakarta Kota
Menjadi kepala salah satu stasiun yang ramai penumpang dan dekat tempat wisata, ternyata ada tantangan tersendiri. Terutama di saat weekend jumlah penumpang lebih banyak dibandingkan dengan hari biasa.
"Sebelum pandemi itu penumpang Stasiun Jakarta kota itu sampai 100.000 orang per hari, belum ditambah lagi saat weekend kan. Di sekitar kita ada tujuan wisata seperti Kota Tua. Saat itu berubah drastis karena penumpangnya hanya sekitar 30%. Tantangannya mungkin sekarang karena masih kondisi PPKM jadi penumpang itu belum terlalu banyak," ujarnya.
"Namun sebelum masa pandemi, pada saat weekend banyak penumpang. Itulah tantangan kita, dimana ada penumpang jarak jauh, ada penumpang KRL dan juga ada penumpang yang musiman. Penumpang musiman ini tuh jarang banget naik KRL, mereka naik KRL hanya untuk jalan-jalan saja," ujar Arkansyah.
Dia melanjutkan jika saat weekend, ada perhatian khusus pada pengaturan penumpang. Pada saat itu banyak penumpang yang bertanya soal arah, maka Arkansyah memperkuat bagian gate untuk membantu penumpang yang bertanya arah ke tempat wisata.
"Selain bertanya tentang arah, petugas stasiun pun juga memberikan penjelasan kepada penumpang bahwa stasiun sudah memakai sistem KMT (Kartu Multi Trip). Karena itulah kenapa kita memberikan perhatian khusus karena kebanyakan penumpang saat weekend adalah musiman. Kalau bagi penumpang yang rutinitas alias mereka sudah biasa sehari-hari naik KRL, mereka sudah tahu bagaimana sistem KRL," jelas Arkansyah.

Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia