Zona Hijau COVID-19 di RI Jadi Lebih Banyak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Zona Hijau COVID-19 di RI Jadi Lebih Banyak

Tim detikcom - detikTravel
Kamis, 23 Sep 2021 12:03 WIB
Daerah yang tidak ada kasus COVID-19 akhirnya bertambah. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat penambahan daerah yang berstatus zona hijau.
Peta Risiko COVID-19 di Indonesia, daerah zona hijau bertambah Foto: COVID-19.go.id
Jakarta -

Daerah yang tidak ada kasus COVID-19 akhirnya bertambah. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat penambahan daerah yang berstatus zona hijau.

Berdasarkan peta zonasi risiko Covid-19 terbaru di laman covid19.go.id per 19 September 2021, daerah yang tidak ada kasus Covid-19 bertambah satu daerah. Jika sebelumnya zona hijau hanya berada di Pegunungan Arfak, Papua Barat, kini bertambah di Intan Jaya, Papua.

Tidak Ada Lagi Zona Merah di Indonesia

Sementara itu, kini tak ada lagi wilayah yang masuk kategori risiko tinggi alias zona merah di seluruh wilayah Indonesia. Pada pekan lalu, zona merah memang tersisa satu wilayah yaitu di Aceh, Kota Banda Aceh. Pada dua pekan sebelumnya, zona merah mencapai lima wilayah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam beberapa minggu terakhir, perkembangan kasus Covid-19 di tanah air telah terjadi perbaikan yang cukup signifikan, yang akhirnya berdampak pada penurunan zona risiko tinggi.

Pada 29 Agustus 2021 lalu, zona merah di Indonesia masih mencapai 15 kabupaten kota. Sebelumnya pada 22 Agustus lalu, zona merah masih tersebar di 53 wilayah.

ADVERTISEMENT

Adapun wilayah risiko sedang alias zona oranye kini hanya tersisa 31 wilayah. Dalam dua minggu terakhir, zona oranye mengalami penurunan dari 181 wilayah menjadi 89 wilayah.

Sementara wilayah risiko rendah alias zona kuning juga semakin bertambah menjadi 481 wilayah dari pekan sebelumnya yaitu 423 wilayah. Dua minggu sebelumnya, zona oranye masih berada di 327 wilayah.

Halaman selanjutnya provinsi dengan laju penularan tinggi


Meski tren kasus COVID-19 secara nasional menurun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti laju penularan di wilayah Kalimantan masih tinggi sejak dua bulan terakhir. Sejak Agustus, terus mencatat insiden tertinggi per 100 ribu penduduk.

"Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara menjadi penyumbang utama tingginya jumlah kasus baru di wilayah Kalimantan selama dua bulan terakhir," jelas WHO dalam laporan mingguan per 22 September 2021.

Sementara dua provinsi dengan tingkat laju penularan tinggi juga berasal dari Bangka Belitung. Bersama Kalimantan Utara, sama-sama berada di level penularan tinggi COVID-19.

Per 13-19 September, Kalimantan Utara dan Bangka Belitung mencatat insiden tinggi dengan 110,7 dan 84,3 per 100 ribu penduduk.

"Ini berarti ada risiko tinggi infeksi COVID-19 untuk masyarakat umum dan peningkatan jumlah kasus lokal yang tersebar luas yang terdeteksi dalam 14 hari terakhir," jelas WHO.

Semoga peta risiko zonasi COVID-19 makin membaik ya..

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Update Situasi Kasus Covid-19 di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/ddn)

Hide Ads