Kaum Milenial Bali Bicara Aspirasi di Depan Sandiaga

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kaum Milenial Bali Bicara Aspirasi di Depan Sandiaga

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Selasa, 28 Sep 2021 10:56 WIB
Sandiaga Uno dalam kunjungan ke Desa Carangsari, Bali.
Foto: (dok Kemenparekraf)
Denpasa -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno cukup digandrungi kaum milenial. Hal ìtu diungkapkan oleh penari Barong usai menyambut Sandiaga

Sang penari Ida Bagus Made Kesawa Telaga menuturkan, dirinya tidak akan sanggup bicara sehabis menari barong bila tidak di hadapan Sandiaga Uno. Menurutnya, tarian yang dibawakannya melambangkan prajurit. Karena Desa Carangsari adalah desa tempat kelahiran pahlawan nasional Asal Bali I Gusti Ngurah Rai.

"Saya mau menunjukkan kalau saya mewakili generasi milenial dan kalau bukan karena bapak yang menjadi inspiratif kaum milenial makanya saya mau bicara," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandiaga yang disambut dengan tarian barongsai yang dipersembahkan oleh remaja berusia 15 tahun dalam kunjungannya ke Desa Wisata Carangsari mengungkapkan, tarian itu menunjukkan kalau Bali adalah tempat yang pluralism dimana semua budaya ada di Pulau Dewata ini.

Sandiaga Uno dalam kunjungan ke Desa Carangsari, Bali.Sandiaga Uno dalam kunjungan ke Desa Carangsari, Bali (dok Kemenparekraf)

"Ini menunjukkan kalau semua Bali tempatnya semua akulturasi budaya," kata Sandiaga dalam kunjungannya seperti dikutip detikTravel dari keterangan persnya, Selasa (28/9/2021).

ADVERTISEMENT

Dia menegaskan, dengan adanya tarian Barongsai yang dilakukan oleh remaja menunjukkan kalau anak-anak juga bisa diajak untuk melestarikan budaya sehingga budaya jenis ini tidak akan punah dan terus lestari.

Salah satu anak mengungkapkan, kalau dia kagum dengan Sandiaga baik dalam perjuangannya untuk bisa sampai saat ini. Menurutnya, Sandi adalah inspirasinya untuk tetap memajukan bangsa ini.

Dalam kunjungannya itu, Sandiaga juga disambut dengan tari topeng Tugek Carangsari yang diciptakan dan dipopulerkan Maestro I Gusti Ngurah Widya berusia 75 tahun. Di desa tersebut Sandiaga juga menemukan adanya wayang kulit Paruwe, wayang Ramoyane, Barongsai, Tarian Hanoman, Barangket, gamelan khas Bali Barong landung terkait kisah cinta Raja Bali Sri Jaya Pangus dengan Ratu Gede keturunan Tionghoa Cina.

Ada juga peninggalan sejarah Puri Agung Carangsari yang merupakan kediaman I Gusti Ngurah Rai dan Para Agung Kesatria, Monumen I Gusti Ngurah Rai, Cagar Budaya Pura Puseh Kangin, Kampung Nyama Toko penduduk keturunan Tionghoa Cina, Gereja, Semang Tuo atau petilasan keturunan Tionghoa.

"Jadi desa ini kaya akan budaya, semua budaya ada di desa ini," tutupnya.




(rdy/rdy)

Hide Ads