Naik Balon Udara ke Luar Angkasa Seharga Rp 712 Juta, Siapa Mau?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Naik Balon Udara ke Luar Angkasa Seharga Rp 712 Juta, Siapa Mau?

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Kamis, 07 Okt 2021 11:06 WIB
Naik Balon Udara ke Luar Angkasa seharga 712 Juta, Siapa Mau?
Foto: Balon udara (World View)
Arizona -

Perjalanan ke luar angkasa dengan roket mungkin sudah biasa terdengar. Bagaimana kalau naik balon udara?

Sebuah perusahaan bernama World View mengajak traveler merasakan pengalaman wisata luar angkasa yang baru. Bukan naik roket tapi balon udara panas berteknologi tinggi.

Penerbangan luar angkasa ini akan mencakup delapan orang peseta dan dua awak World View. Mereka akan dibawa balon stratosfer bertekanan nol dan kapsul ruang angkasa bertekanan hingga 100.000 kaki. Secara total, perjalanan akan berlangsung selama enam hingga 12 jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Naik Balon Udara ke Luar Angkasa seharga 712 Juta, Siapa Mau?Naik Balon Udara ke Luar Angkasa seharga 712 Juta, Siapa Mau? Foto: (World View)

Pertama, perjalanan akan dimulai di pelabuhan antariksa World View yang terletak di Grand Canyon Amerika Serikat, Great Barrier Reef di Queensland Australia, Serengeti di Kenya, tempat di mana terdapat Aurora Borealis di Norwegia, Amazonia di Brasil, Piramida Giza di Mesir dan Tembok Besar China di Mongolia

"Kami telah memilih untuk membangun jenis pengalaman wisata ruang angkasa yang bereda yang akan memungkinkan banyak orang until melihat kelengkungan Bumi, kegelapan ruang angkasa dan kerapuhan planet kita," kata CEO World View, Ryan Hartman.

ADVERTISEMENT

Penerbangan tak biasa ini mengharuskan wisatawan mengeluarkan uang sebanyak USD 50.000 atau sekitar Rp 712 juta per orang. Memang harga yang mahal, namun ini menjadi hard yang mural dari wisata luar angkasa lainnya yang bahkan dibanderol USD 500 ribu atau Rp 7,1 miliar per orang.

"Untuk meningkatkan akses manusia ke wisata luar angkasa, kami merasa penting untuk menghargai pengalaman kami agar lebih terjangkau bagi lebih banyak orang," tambahnya.

"Kami ingin memastikan bahwa itu (balon udara) bisa diakses oleh orang-orang dari semua kemampuan fisik. Kami telah merancang pengalaman untuk menampilkan pendakian dan penurunan yang sangat lembut yang mungkin sebanding dari pada lepas landas dan mendarat pesawat komersial," kata Ryan.

"Selain meningkatkan keterjangkauan dan aksesibilitas, kami juga ingin memaksimalkan nilai pengalaman. Ini datang dalam dua bentuk, waktu dan tempat. Dari perspektif waktu, kami ingin memastikan Anda memiliki waktu sebanyak mungkin di apogee untuk benar-benar menghargai sudut pandang yang menakjubkan ini. Anda akan menghabiskan lebih dari eram jam melayang 100 ribu kaki melayang di atas bumi, memberi Anda cukup waktu untuk menemukan kembali keindahan dan kerapuhan planet kita, tambah Ryan.

Selanjutnya, waktu penerbangan perdana balon udara

Traveler yang tertarik bergabung dental penerbangan bisa melakukan deposit dengan USD 500 atau sekitar Rp 7 juta. Penerbangan komersial pertama diharapkan bisa dimulai pada awal tahun 2024 dengan Space for Humanity nirlaba yang telah mengamankan penerbangan komersial perdana.

"Misi kami adalah untuk memperluas akses ke luar angkasa bagi semua orang dan dengan melakukan itu, mendukung transformasi para pemimpin dunia yang paling ambisius, sehingga mereka bisa menggunakan pengalaman mereka di luar angkasa untuk menciptakan perubahan positif di bumi," kata Direktur Eksekutif Space for Humanity.

"Ini adalah terobosan untuk pariwisata luar angkasa dan kami berharap dapat memberi lebih banyak orang kesempatan untuk mengalaminya sendiri," tambahnya.


Hide Ads