Seorang pengelola wisata asal Bantul meraih Kalpataru 2021 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Pasalnya di tengah pemanfaatan sebagai objek wisata (obwis), kawasan hutan pinus Mangunan masih sangat terjaga kelestariannya.
Adalah Purwo Harsono, Ketua Koperasi Notowono yang mengelola sejumlah objek wisata di Dlingo ini meraih Kalpataru tahun 2021 untuk kategori perintis lingkungan. Dia bercerita, bahwa awalnya enggan diajukan dalam daftar penerima Kalpataru karena konsekuensinya yang berat.
Namun, pria yang kerap disapa Ipung ini malah memenangkan dan menerima Kalpataru 2021 dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di Jakarta, Kamis (14/10/2021). Semua itu karena pengembangan hutan dari sisi ekonomi pemberdayaan masyarakat, pemeliharaan hutan hingga fungsi sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, kawasan hutan pinus Mangunan dikembangkan pertama kali pada tahun akhir 2014, yakni di kawasan destinasi wisata Kaki Langit. Lebih lanjut, pada tahun 2015 mulai dibangun kawasan hutan wana wisata hingga akhirnya berkembang sampai saat ini.
"Sampai saat ini ada ratusan warga (sekitar kawasan Mangunan) yang ikut mengelola kawasan wisata hutan pinus Mangunan," ucapnya saat dihubungi wartawan, Sabtu (16/10/2021).
Menurutnya, dengan pengembangan hutan menjadi obwis dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Selain itu, dari hasil pengembangan tersebut dapat digunakan untuk menjaga hutan agar tetap lestari.
![]() |
"Dan apa yang saya lakukan bukan untuk lomba atau apapun. Karena untuk pendampingan sudah saya lakukan jauh hari sebelum ada penilaian (kalpataru)," katanya.
Pendampingan yang dilakukan, kata Ipung, seperti memberi sosialisasi terkait pentingnya pelestarian hutan di tengah-tengah pemanfaatannya sebagai obwis. Tak hanya itu, Koperasi Notowono juga rutin memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan.
"Ke depan saya akan sosialisasi kepada masyarakat bagaimana bahaya terhadap penebangan kayu secara liar. Karena kalau di Mangunan itu setiap menebang atau memanen satu kayu harus menanam dua pohon," ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 10 orang/kelompok menerima penghargaan Kalpataru tahun 2021 atas kepeloporannya memelihara dan melestarikan lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia.
Selanjutnya, tentang penghargaan kalpataru >>>
Simak Video "Video: Ide Oleh-oleh dari Yogyakarta yang Anti Mainstream"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan