Sempat kosong, kocek PO Pandawa menebal berkat PON XX/2021 Papua. Sebanyak 15 armada bus digunakan untuk angkutan PON di Timika.
Bus-bus pariwisata dengan kelir dominan biru silver lalu-lalang di jalanan Mimika saat PON Papua. Bus-bus itu milik PO Pandawa yang homebase-nya di Malang, Jawa Timur.
Bus-bus tersebut tidak mengangkut penumpang umum. Bus-bus tersebut mengantar jemput atlet dan ofisial dari dan ke bandara, juga dari penginapan ke venue pertandingan, pulang-pergi.
"Dari vendor PON menghubungi kami menawarkan agar kami menjadi penyedia transportasi selama PON Papua, khusus di Mimika," kata Rommy Yudha, manajer PO Pandawa Malang.
Kendati belum memiliki pengalaman melayani pelanggan di Papua, Rommy sepakat dengan tawaran itu. Selama beroperasi, 200 bus malam dan bus wisata milik PO Pandawa paling jauh mengaspal hingga ke Nusa Tenggara Timur (NTT), belum ke Papua.
Dengan PON Papua, PO Pandawa justru tertantang untuk mendapatkan pengalaman baru. Lagipula, bus-bus wisata lebih sering masuk garasi ketimbang beroperasi selama PPKM.
Rommy menilai syarat yang disodorkan kepada PO Pandawa untuk melayani transportasi PON yang dihelat saat pandemi tidak merepotkan. Di antaranya, sopir dan kru bus yang ditugaskan minimal sudah vaksin satu kali dan memenuhi waktu untuk divaksin yang kedua di Mimika, tes PCR sebelum berangkat ke Mimika dan swab antigen selama di Mimika, serta siap diangkut dengan kapal selama delapan hari sekali jalan ke Mimika.
Persoalan keamanan yang menjadi isu menjelang pelaksanaan PON Papua memang sempat menjadi pertimbangan, tetapi jaminan keamanan dan tuntutan kebutuhan membuat Rommy yakin melepas armada dan kru bus.
"Kami ini prinsipnya kalau ada yang mengajukan sewa untuk di Indonesia, harganya cocok, event apapun, kami layani. Soal keamanan di Papua, mikir sih mikir, tetapi semua itu kalah dengan kebutuhan hehehe," kata Rommy.
"Kami bismillah saja. Pandemi Covid-19, malaria sudah diperhitungkan. Lagipula, panitia PON menjamin kesehatan sopir dan kru bus. Ada yang akhirnya kena malaria juga dan menjalani perawatan jalan, semua ditanggung panitia PON," Rommy menjelaskan.
Ya tuntutan untuk bisa rutin mendapatkan pemasukan lagi membuat PO Pandawa teken kerja sama dengan Pengurus Besar (PB) PON. Sudah dua tahun, kas PO Pandawa sulit terisi.
"Baru ini agak longgar, setelah hampir dua tahun pemasukan turun sampai 99 persen," kata Rommy.
Rommy menyebut bus-bus dalam kondisi sip untuk bertugas di Mimika. Selama tidak turun ke jalan, bus-bus itu tetap dirawat secara rutin. PO Pandawa juga tidak memutus kerja karyawan, baik di administrasi ataupun sopir dan kru bus.
"Memang ada cara yang ditempuh saat perusahaan harus menyesuaikan kondisi keuangan, tetapi tidak sampai memutus kerja karyawan. Karena harus mengurangi kerumunan, kami biarkan sopir dan kru bus di rumah saja. Mereka bertugas kalau ada panggilan saja," kata Rommy.
"Saya berharap semua kembali normal, apalagi transportasi wisata ini menunggu kebijakan yang bisa membantu kita berjalan lagi. Semoga seiring dengan kasus turun dan sudah banyak yang vaksin, orang-orang kembali rekreasi," ujar Rommy.
Simak Video "Mengelabui Penggemar dengan Trik Menarik di Bogor"
(fem/ddn)