Sebanyak tiga kota di Indonesia masuk jajaran kota paling ramah lingkungan di Asia Tenggara. Mana saja?
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN memberikan penghargaan kepada beberapa kota di Asia Tenggara yang telah melakukan upaya pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Penghargaan bertajuk "the 5th ASEAN ESC Award and the 4th Certificate of Recognition" itu merupakan salah satu program kerjasama ASEAN di bawah koordinasi ASEAN Working Group on Environmentally Sustainable Cities (AWGESC).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip detikTravel dari siaran pers KemenLHK, Jumat (22/10/2021), tujuan program ini adalah untuk mendorong semakin bertumbuhnya kota-kota berkelanjutan di ASEAN dengan memberikan pengakuan dan apresiasi kepada kota-kota yang telah melakukan berbagai inisiatif dan upaya untuk mewujudkan hal tersebut.
![]() |
Diketahui, sebanyak 10 kota di masing-masing negara anggota ASEAN dianugerahi Environmentally Sustainable Cities (ESC Award). Sepuluh kota tersebut yaitu:
1. Temburong, Brunei Darussalam
2. Preah Sihanouk City, Kamboja
3. Balikpapan, Indonesia
4. Xamnneua City, Laos
5. Majlis Bandaraya Shah Alam (MBSA), Malaysia
6. Nyaung Oo (Bagan) City, Myanmar
7. Marikina City, Filipina
8. Nee Soon South Division, Singapura
9. Yala Municipality, Thailand
10. Can Tho City, Vietnam
Selain ASEAN ESC Award, terdapat juga penghargaan berupa Certificate of Recognition yang terdiri dari 3 kategori, yaitu Clean Air, Clean Water, dan Clean Land.
Kota-kota yang berhasil mendapatkan penghargaan ini adalah:
Certificate of Recognition untuk Kota Besar
Kategori Clean Water:
1. Surabaya, Indonesia
Kategori Clean Air:
2. Phnom Penh City, Kamboja
3. Majlis Bandaraya Johor Bahru (MBJB), Malaysia
Kategori Clean Land:
4. Paranaque City, Filipina
Certificate of Recognition untuk Kota Kecil Kategori Clean Air:
1. Majlis Bandaraya Alor Setar (MBAS), Malaysia
2. Hatyai Municipality, Thailand
3. Kep City, Kamboja
4. Kaysone-Phomvihane City, Laos
Kategori Clean Water:
5. Thungsong Municipality, Thailand
Kategori Clean Land:
6. Krabi Municipality, Thailand
7. Senmonorom City, Kamboja
8. Bontang, Indonesia
9. Ninh Binh City, Vietnam
Acara penghargaan ini dilaksanakan secara hybrid dengan Indonesia sebagai tuan rumah. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, bersama dengan Sekretaris Jenderal ASEAN, Lim Jock Hoi, menyerahkan penghargaan ini kepada perwakilan penerima Kamis kemarin (21/10).
Selanjutnya: Pesan Menteri Siti dan Sekjen ASEAN
Menteri Siti dalam sambutannya menyebutkan bahwa, ESC Award yang diprakarsai oleh ASEAN tidak dapat disangkal merupakan salah satu pendekatan paling efektif untuk mendorong kota-kota di ASEAN agar dapat lebih memobilisasi sumber daya mereka untuk membangun kota yang bersih dan hijau, serta dapat menetapkan standar untuk diikuti oleh kota-kota yang lain.
"Dengan ini, saya sangat berharap, bahwa ini akan memotivasi kita untuk meningkatkan kinerja lingkungan kita dan menginspirasi orang lain untuk berbagi praktik terbaik di seluruh dunia. Oleh karena itu, saya ingin menegaskan kembali bahwa kolaborasi yang kuat adalah kunci untuk menjembatani kesenjangan dan untuk bergerak maju dengan cara yang lebih harmonis," kata Menteri Siti.
Baca juga: Luhut Ajak Generasi Muda Jaga Lingkungan |
![]() |
Menteri Siti kemudian menjelaskan kepada hadirin, bahwa Indonesia juga telah memiliki program serupa yang disebut Adipura. Penghargaan Adipura yaitu penghargaan yang diberikan kepada kota-kota yang memenuhi kriteria lingkungan tertentu, tidak hanya sebagai kota yang bersih dan hijau, tetapi juga berhasil menunjukkan upaya yang signifikan dalam mengelola limbah domestiknya, serta mempromosikan ekonomi sirkular melalui pengelolaan sampah.
"Tiga kota dari Indonesia yang menerima penghargaan hari ini termasuk di antara yang telah menerima penghargaan Adipura," terang Siti.
Sekretaris Jenderal ASEAN, Lim Jock Hoi pada kesempatan ini menyampaikan bahwa ASEAN bangga mengakui kota-kota yang mendapat penghargaan ESC Award dan Certificate of Recognition tahun ini. Menurutnya, kota-kota tersebut telah memprioritaskan pengarusutamaan kebijakan dan program pembangunan yang ramah lingkungan.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol