Traveler tahukah kalau ada festival prasmanan monyet di Thailand? Di acara itu monyet-monyet diberi 2 ton makanan!
Mengutip Travel Begins at 40, Provinsi Lopburi di Thailand Utara terkenal dengan Kuil Khmer yang dipenuhi monyet. Setiap bulan November, sebuah festival diselenggarakan, wisatawan datang untuk menyaksikan 2.000 kera berpesta dengan prasmanan yang mewah!
Festival Prasmanan Monyet Foto: (Jack Taylor/AFP) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana Asal Festival Ini?
Kera ekor panjang menjadi penghuni paling terkenal di Lopburi. Ratusan hewan ini berkeliaran dengan bebas di antara penduduk lokal dan pengunjung.
Menurut versi Thailand dari epik Hindu Ramayana, dewa Rama membangun kota tua Lopburi dengan bantuan temannya. Lord Hanoman , dewa yang terlihat seperti monyet.
Sebab sebagian besar kera kota hidup di dalam dan sekitar kuil kuno, beberapa penduduk setempat menganggap bahwa mereka hewan yang suci dan keturunan Hanuman. Kera-kera tersebut dipercaya penduduk membawa keberuntungan.
Festival Prasmanan Monyet pertama kali diselenggarakan pada tahun 1989 oleh pengusaha lokal Thailand dengan tujuan menarik lebih banyak turis. Upaya itu pun berhasil, festival itu menjadi daya tarik penting bagi penduduk lokal, wisatawan Thailand dan internasional.
Kegiatan dalam Festival Prasmanan Monyet meliputi tarian, pertunjukan langsung dan pesta teh monyet yang mewah. Hewan-hewan ini dimanjakan dengan dua ton makanan! Ada pisang, mentimun, telur, permen dan minuman ringan.
Festival Prasmanan Monyet Foto: (Jack Taylor/AFP) |
Lopburi berada sekitar 150 km di utara Bangkok. Sementara itu, acara prasmanan buat monyet itu berada di dekat reruntuhan Khmer dan kuil Phra Prang Sam Yot.
Sejak lebih dari 1.000 tahun yang lalu, Lopburi menjadi salah satu kota tertua di Thailand. Marco Polo bahkan menggambarkannya dalam catatan perjalanannya, saat itu kawasan tersebut bernama Lavapura.
(elk/fem)












































Festival Prasmanan Monyet Foto: (Jack Taylor/AFP)
Festival Prasmanan Monyet Foto: (Jack Taylor/AFP)
Komentar Terbanyak
Melihat Gejala Turis China Meninggal di Hostel Canggu, Dokter: Bukan Musibah, Ini Tragedi
PB XIV Purbaya Hadiahi Kenaikan Gelar buat Pendukungnya, Tedjowulan Merespons
Makam Ulama Abal-abal di Lamongan Dibongkar, Namanya Terdengar Asing