TRAVEL NEWS
RI Dikalahkan Vietnam dalam Asia's Leading Destination, Sandiaga Tak Risau

Dari sembilan nomine, termasuk Indonesia, Vietnam memenangi Asia's Leading Destination di World Travel Awards 2021. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno tidak risau.
Selain Vietnam dan Indonesia, nomine Asia's Leading Destination di World Travel Award 2021 itu diisi oleh China, India, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Sri Lanka, dan Thailand. Ajang itu disebut-sebut setara dengan Piala Oscar di perfilman.
Pemenang di ajang World Travel Award 2021 itu didapatkan berdasarkan suara terbanyak lewat poling oleh para profesional industri perjalanan dan publik melalui situs worltravelaward.com. Poling dimulai 30 Maret hingga 1 September 2021. Hasilnya, diumumkan pada 19 Oktober 2021. Untuk persaingan dunia masih terbuka hingga 24 Oktober.
"Saat ini, fokus kita, di dalam masa pemulihan ini, adalah pengendalian Covid-19 dan alhamdulillah Indonesia, khususnya di ASEAN mendapatkan satu penghargaan dan pengakuan bahwa pengendalian Covid-19 di Indonesia menjadi yang terbaik di ASEAN," kata Sandiaga.
"Baru-baru ini Global Tourism Institute menganugerahkan Bapak Jokowi sebagai tokoh pariwisata internasional, bukan karena kita memuncaki survei yang diselenggarakan banyak pihak, tetapi justru kita mendapatkan penghargaan karena pengendalian Covid-19, melalui vaksin, penerapan protokol kesehatan, tracking, dan tracing," Sandiaga menambahkan.
"Tentunya predikat Asia's Leading Destination di World Travel Awards 2021 itu menjadi satu informasi dan data yang kami hargai dan cermati, tetapi fokus kami bukan memuncaki survei, tetapi memastikan kesiapan kita menghadapi gelombang ketiga Covid-19 dan kesiapan kita menghadapi varian baru ini dalam keadaan prima. Apalagi kita baru saja membuka gerbang Bali dan Kepri untuk wisatawan mancanegara," Sandiaga menjelaskan.
Selain itu, dengan pertimbangan pandemi yang belum usai, pariwisata Indonesia tidak lagi mengejar kuantitas turis. Sandiaga merancang pariwisata yang berkualitas buat turis asing.
![]() |
"Saya yakin pariwisata kita menjadi pariwisata sehat, berkualitas, dan berkelanjutan lingkungan. Tentunya poling dari para profesional industri itu tetap kita simak, tetapi saat ini pengalaman dan kenangan wisatawanlah yang menjadi fokus kita. Kita juga memastikan sebagai destinasi yang berbasis alam dan budaya, kita juga harus menghadirkan pendekatan yang personalized, customized, localize, dan smaller size," kata Sandiaga.
Pariwisata personalized diharapkan bisa berdampak terhadap kenangan dan pengalaman bagi masing-masing wisatawan secara personal. Kemudian, localize yang dimaksud Sandiaga adalah pariwisata bisa berdampak terhadap ekonomi lokal, kearifan lokal, dan penciptaan lapangan kerja sebesar-besarnya dan seluas-luasnya, terutama mendukung UMKM dan wirausaha.
Adapun, pariwisata customized itu menunjukkan minat khusus kepada wisatawan yang berbasis alam dan budaya, ecotourism, sport tourism, dan menawarkan kekuatan wisata bahari, diving, dsb. Adapun, pariwisata smaller size itu bukan membuat target banyak-banyakan jumlah wisatawan, tetapi berkualitas.
"Smaller size itu bukan berarti buruk, dengan pariwisata berkualitas bisa berdampak berkelanjutan lingkungan dan itu positif untuk Indonesia," ujar Sandiaga.
Makanya, lanjut Sandi, Indonesia membangun lima destinasi super prioritas yang dikembangkan secara terintegrasi, bertahap, bertingkat, dan berkelanjutan untuk mendampingi Bali. Yakni, di Danau Toba, Candi Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.