Juru kunci Cupu Ki Panjala Dwidjo Sumarto mengatakan, bahwa masyarakat jangan berlebihan dalam mengartikan simbol-simbol pada kain pembungkus Cupu Panjala. Pasalnya simbol-simbol tersebut hanyalah pengingat dalam menjalani kehidupan.
"Meniko namung ngelingke pratondo (ini hanya sebagai pengingat akan pertanda), lan sumonggo sedoyo masyarakat sabar mboten sah menggaleh werno-werno (dan mari semua masyarakat sabar serta tidak usah berfikir macam-macam)," katanya saat ditemui wartawan di lokasi pembukaan Cupu Panjala, Selasa (26/10/2021) dini hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Ketua Dewan Budaya Kabupaten Gunungkidul CB Supriyanto mengatakan, bahwa penafsiran dari setiap gambar yang muncul pada kain pembungkus Cupu Panjala kembali lagi diserahkan kepada masing-masing individu. Pasalnya, zaman dahulu gambar-gambar yang muncul tersebut hanya dijadikan pertanda terkait bidang pertanian saja oleh masyarakat sekitar.
"Jadi dulu itu hanya dipakai sebagai lambang atau tanda dalam kegiatan pertanian. Kalau sekarang dimaknai ke banyak hal termasuk politik dan lain-lainnya dipersilakan," ujarnya.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!