Seorang pengrajin anyaman dan Noken Arborek mencurahkan isi hatinya kepada Menparekraf Sandiaga Uno. Karena, barang kriya mereka kurang dikenal.
Lebih lanjut, kendala lainnya adalah tidak adanya pameran di Kabupaten Raja Ampat. Sedangkan bila menjual online ongkos kirimnya terlalu mahal.
Tak berhenti di situ, mama-mama pengrajin di Desa Wisata Arborek juga curhat soal wisatawan yang hanya lihat-lihat. Sandiaga pun mengkampanyekan Rojali (rombongan jadi beli) bagi wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat hal di atas, Sandiaga meminta kepada Mama Yuni untuk terus berkarya karena dirinya dan yang lainnya akan membantu pemasaran dari karya kerajinan dari Desa Arborek.
Dia menegaskan, Kemenparekraf akan melakukan kampanye Rojali. Untuk itu diawali dari dirinya sendiri yang akan membeli karya dari warga desa Arborek.
Dia berharap apa yang dilakukannya bisa membantu membangkitkan lagi karya kerajinan dari masyarakat Desa Wisata Arborek. Sehingga, perekonomian masyarakat bisa kembali normal bahkan meningkat dari sebelumnya.
"Nanti kita kampanyekan Rojali, jadi siapa yang melihat souvenir ini langsung beli tidak hanya buat photo," katanya.
Sandi juga menjelaskan bahwa Rojali adalah pengejawantahan dari Gerakan Bangga Buatan Indonesia. Kecintaan dan kebanggaan akan produk daerah tidak cukup hanya diucapkan tetapi harus dibuktikan dengan membeli dan menggunakan produk kerajinan daerah.
Jadi ini adalah salah satu usaha pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga membangkitkan ekonomi semuanya.
Kerajinan Desa Wisata Arborek tak laku selama pandemi
Mama Yuni pengrajin dari Desa Wisata Arborek mengaku kalau selama pandemi penjualan souvenir khas desa Arborek tidak laku sama sekali. Sehingga dia meminta kepada pemerintah untuk bisa membantu memasarkan kerajinan warga Desa Wisata Arborek.
"Sebelumnya ada pameran di kabupaten sehingga kami bisa jual di sana, tapi sekarang ini karena pandemi tidak ada pameran maka penjualan juga tidak ada," katanya.
Sedangkan wisatawan yang datang juga jarang beli produknya. Menurut dia wisatawan yang datang hanya meminjam karya nya untuk foto-foto saja.
Sehingga, walaupun banyak wisatawan pemasukan untuk para pengrajin tidak ada peningkatan. Untuk itu, dia meminta kepada Sandi bisa memberi tahu kepada wisatawan membeli kerajinan karya warga Desa Wisata Arborek.
"Saya minta mas menteri suruh wisatawan untuk beli produk kami jangan cuma buat foto-foto saja," ujarnya.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!