Meski ditutup untuk sementara waktu, masyarakat tetap diizinkan mengunjungi lokasi tersebut. Hanya saja, akses menuju kawasan candi ini masih berupa tanah berbatu, sehingga kendaraan harus diparkir cukup jauh di permukiman warga. Jarak dari tempat parkir ke lokasi sendiri berkisar 500 meter dan harus ditempuh dengan berjalan kaki.
Sementara itu, salah satu pengunjung, Riska Dwi Utami (22) mengaku sengaja datang ke Bukit Dayakan untuk melihat langsung bangunan Candi bikinan Sunardi. Ia pun terkesan dengan susunan batu itu.
"Saya tadi dari Wates memang sengaja mau ke sini, karena katanya ada bangunan candi buatan warga yang bagus, dan ternyata memang benar ya, kreatif banget," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi di sini juga bisa lihat pemandangan alam yang bagus ya, jadi makin menarik untuk dikunjungi," sambungnya.
Meski senang dengan adanya obwis candi ini, Riska menyebut perlu ada penambahan fasilitas di lokasi tersebut. Seperti misalnya area nongkrong, kamar mandi dan tempat ibadah.
"Sejauh ini sudah bagus ya, cuma kayaknya perlu ditambahkan tempat nongkrong gitu buat mengakomodir anak-anak muda, terus kamar mandi sama Musala, biar makin komplit," ujarnya.
Bagi yang berminat mengunjungi area candi imitasi ini, bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi. Dari pusat kota Jogja jarak ke lokasi berkisar 30 km atau 1 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Letaknya dekat dengan kawasan Bendung Kamijoro di Sentolo, Kulon Progo.
Karena masih dalam tahap pengembangan, pengunjung belum dipungut biaya tiket masuk. Pun demikian dengan parkir, yang sampai saat ini masih gratis.
Simak Video "Video: Wujud Stairlift di Candi Borobudur yang Ramai Disorot"
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!